Berita Blitar

Setelah Warga Berdemo, Pemkab Blitar Tutup Padepokan Gus Samsudin; Temukan Pelanggaran Izin Praktik

Penutupan itu diumumkan oleh wabup sendiri di Pendopo Pemkab Blitar (Selasa (9/8/2022) siang dengan didampingi banyak pejabat

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
surya/imam taufiq
Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso menyerahkan surat penutupan padepokan Gus Samsudin kepada kuasa hukum Priarno SH. 

Karena itu di depan pintu gerbangnya yang megah dari kayu papan Kalimantan itu setiap hari dijaga petugas. "Kami penasaran seperti apa sih padepokannya kok sampai viral di medsos, kalau pemiliknya bersiteru dengan pesulap Merah. Ternyata bangunan lumayan bagus," ujar Tresno (54), warga Kediri yang mengaku datang bersama lima temannya siang itu.

Beda lagi dengan warga setempat, mereka tetap bersikukuh agar padepokan Gus Samsudin ditutup tanpa ada tawar-menawar lagi. Sebab padepokan itu dianggap telah memberi citra buruk pada desanya, sejak viral karena saling tantang adu sakti dengan Pesulap Merah.

Ternyata selama ini, Gus Samsudin diduga menjalani praktik perdukunan. Biayanya luar biasa besarnya terutama saat menangani orang yang dianggap kena santet, bisa di atas Rp 10 juta.

"Ya kita hormati saja keputusan itu," ujar Bagas Wigasto, Kades Rejowinaangun, saat diminta menanggapi langkah Pemkab Blitar yang mengeluarkan keputusan penutupan padepokan itu. ****

Sumber: Surya
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved