Berita Pasuruan
Bosan Pemkab Pasuruan Terus Beri Janji Kosong, Warga Menanam Pisang di Jalan Rusak Antar Kabupaten
Jalan yang rusak itu adalah jalur yang sering dilewati masyarakat, apalagi penghubung Pasuruan dengan Sidoarjo.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, PASURUAN - Seperti menjadi anomali di musim kemarau, pohon yang mendadak 'tumbuh' di tengah jalan rusak, kembali terjadi. Ini terlihat di jalan penghubung Pasuruan-Sidoarjo yang ditanami sebatang pohon pisang, Senin (1/8/2022), tepatnya di jalan Desa Kedungboto, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Masyarakat desa di sana geram karena Pemkab Pasuruan tidak mengindahkan keluhan jalan rusak sejak lama, sehingga mereka pun menanam pohon pisan di tengah jalan. Penanaman pohon ini adalah bentuk luapan emosi masyarakat yang melihat jalannya rusak tetapi tidak ada perbaikan dari pemda.
Selain pisang, masyarakat juga menanam ketela dan bunga. Bentuk protes itu dilakukan warga sejak Sabtu (30/7/2022) malam. Kepala Desa (Kades) Kedungboto, Subandi mengatakan, keluhan ini sudah berulangkali disampaikan. Tetapi sampai sekarang tidak ada realisasi perbaikan dari pemda.
Menurutnya, jalan yang rusak itu adalah jalur yang sering dilewati masyarakat, apalagi penghubung Kabupaten Pasuruan dengan Sidoarjo. "Sudah bertahun-tahun,masyarakat harus berdamai dengan jalan rusak ini. Masyarakat terdampak debu dan dibuat tersiksa dengan kerusakan ini," kata Subandi.
Disampaikan Subandi, berulang kali masyarakat mendapatkan janji kosong. Janji akan diperbaiki tetapi tidak pernah ada realisasi. "Laporan, terus difoto-foto saja, selanjutnya tidak jelas pembenahannya. Itu yang sangat disesalkan sekali oleh masyarakat setempat," jelasnya.
Ia mengakui, setelah masyarakat turun jalan ini pemda menjanjikan ada perbaikan. Namun, ia tidak berharap banyak dengan janji manis itu. “Perbaikannya dijanjikan setelah PAK. Sementara kami mencabut tanaman yang semula terpasang di tengah jalan. Kalau tidak realisasi, akan kami tanam lagi," tambahnya.
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Kabupaten Pasuruan, Sidik menerangkan, perbaikan jalan tersebut akan diupayakan untuk bisa dilakukan tahun ini. Ia memperkirakan setelah P-APBD 2022 diupayakan, karena menunggu anggaran di dalam perubahan APBD Perubahan 2022.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Hatta Rifki mengaku prihatin dengan kerusakan jalan tersebut karena itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Ia beranggapan, minimnya penanganan jalan, bisa jadi imbas banyaknya anggaran yang dikeluarkan untuk proyek gedung-gedung besar di Pasuruan.
“Sangat miris dengan banyaknya kerusakan jalan yang terjadi, tetapi tidak segera dieksekusi untuk segera diperbaiki. Ini harus menjadi catatan," pungkas Hatta. *****