Misteri Hilangnya Keluarga Bharada E setelah Brigadir J Tewas, Tetangga Berharap Kebenaran Terungkap
Keluarga Bharada E terkena imbas kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo. Kini mereka menghilang.
SURYA.co.id - Keluarga Bharada E terkena imbas kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).
Keluarga Bharada E tiba-tiba menghilang meninggalkan rumahnya di Perumahan Tamara Residence, tepatnya di Kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado.
Tak satu pun tetangga atau pihak perumahan setempat mengetahui keberadaan keluarga Bharada E saat ini.
Ketua Lingkungan VIIII Mapanget Barat Lenny Pantas mengatakan dia sudah tak melihat siapapun dari rumah orang tua Bharada E sejak kasus tewasnya Brigadir J ramai diperbincangkan.
Menurutnya, rumah tersebut sudah lama tak dihuni.
Baca juga: 3 FAKTA BARU Tewasnya Brigadir J Diungkap Komnas HAM: Penyebab Luka Sayat, Tak Dibunuh di Perjalanan
"Kurang lebih dua Minggu tak ada aktivitas disana," kata dia.
Ia mengaku tak tahu kemana perginya keluarga Bharada E tersebut.
"Sampai saat ini saya tak tahu mereka pindah kemana," kata Lenny.
Selain itu, Lenny mengatakan jika keluarga Bharada E memang sangat tertutup.
"Mereka tak banyak berkomunikasi dengan masyarakat di sini," aku dia.
Bahkan saat ada kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan warga disekitar, keluarga Bharada E enggan untuk ikut bergabung.
"Pokoknya tertutup sekali," ungkapnya.
Vonni, tetangga Bharada E lainnya mengaku sudah tahu kasus yang menjerat tetangganya itu.
"Iya itu rumahnya, kami juga sudah tahu kasusnya," kata Vonni saat ditemui Selasa 26 Juli 2022.
Ia mengaku jika rumah Bharada E sudah kosong sejak beberapa waktu lalu.
Tapi setiap pagi ada orang yang datang kesana.
"Ada yang datang, tapi bukan orang tua dari Bharada E. Mereka hanya menyiram bunga dan membersihkan rumah," ucapnya.
Vonni mengaku sejak kasus penembakan Brigadir J, rumah dari orang tua Bharada E tersebut langsung tak ada aktivitasnya.
Warna disekitar perumahan Tamara tersebut juga sudah tahu bila Bharada E diisukan menjadi pelaku penembakan Brigadir J.
"Rata-rata sudah tahu dan memang ini jadi perbincangan di masyarakat sini," aku dia.
Dirinya juga berharap bila kasus ini segera terungkap.
"Kami berharap kebenarannya bisa terungkap," kata dia.
Bharada E menjadi sorotan usai kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam, Irjen Sambo, Komplek Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Belakangan, pihak keluarga Brigadir J melapor ke Bareskrim dengan dugaan adanya pembunuhan berencana.
Penjelasan awal soal tewasnya Brigadir J ini disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Ramadhan saat itu menjelaskan soal peristiwa polisi tembak polisi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, tepatnya di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Saat itu, saudara Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga, kemudian ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan Bharada E itu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J," kata dia.
"Akibat penembakan yang dilakukan Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia," tambah Ramadhan.
Penjelasan lebih lengkap kemudian disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto dalam konferensi pers.
Dia mengatakan baku tembak itu terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo.
Baku tembak disebut berawal dari dugaan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo oleh Brigadir J.
Istri Irjen Ferdy Sambo, yang berada di kamar lantai bawah, disebut berteriak dan didengar oleh Bharada E.
Sebagai informasi, Brigadir J merupakan personel yang ditugaskan sebagai sopir istri Irjen Ferdy Sambo.
Sementara, Bharada E disebut sebagai pengawal keluarga Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Budhi, Bharada E yang saat itu berada di lantai atas bertanya ke Brigadir Yoshua usai mendengar teriakan istri Irjen Ferdy Sambo.
Namun, katanya, Brigadir J merespons dengan tembakan ke arah Bharada E.
Penampakan Terbaru Bharada E

Begini penampakan Bharada E, ajudan Irjen Ferdy Sambo yang disebut-sebut sebagai pelaku penembakan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Penampakan Bharada E dapat dilihat saat dia mendatangi kantor Komnas HAM untuk diperiksa terkait kasus penembakan Brigadir J di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo.
Tampak Bharada E tiba di kantor Komnas HAM, Selasa (26/7/2022) pukul 13.25 WIB.
Bharada E mengenakan kemeja hitam dan masker hitam serta celana panjang berwarna hitam.
Tak hanya itu, kehadiran Bharada E juga mendapatkan pengawalan dari petugas yang diketahui dari Mabes Polri.
Baca juga: 4 FAKTA Sosok yang Ancam Bunuh Brigadir J: Bukan Bharada E, Hari ini Diminta Keterangan Komnas HAM
Hanya saja, Bharada E tidak memberikan sepatah kata apapun dan memilih bungkam dari cecaran pertanyaan awak media terkait penjelasan apa yang akan disampaikannya pada hari ini.
Bharada E terlihat langsung bergegas memasuki kantor Komnas HAM dengan menundukkan kepalanya.
Kehadiran Bharada E ini juga dikonfirmasi langsung oleh Komisioner Komnas HAM Chairul Anam.
"Yup (Bharada E hadir)," singkat Anam kepada awak media.
Dengan begitu maka kata Anam, ketujuh aide de camp (ADC) atau ajudan Irjen pol Ferdy Sambo telah hadir di kantor Komnas HAM.
Belum ada keterangan lebih jauh soal kehadiran Bharada E di kantor Komnas HAM siang ini.
Sebab, saat ini, proses pemeriksaan masih dilakukan oleh tim internal Komnas HAM terhadap keseluruhan ajudan Irjen pol Ferdy Sambo.
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan menerapkan dua model pemeriksaan terhadap aide de camp (ADC) atau ajudan pribadi Irjen pol Ferdy Sambo dalam kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
Komisioner Komnas HAM Chairul Anam mengatakan, dua model yang dimaksud yakni pemeriksaan secara terpisah antara ajudan dengan ajudan lain serta pemeriksaan bersama.
"Ada dua model yang akan kami lakukan, memang pasti sendiri sendiri dan ada yang satu tempat bersama, karena kami kepingin tau detail apa yang terjadi, konteksnya apa dan sebagainya," kata Anam kepada awak media di Kantor Komnas HAM, Selasa (26/7/2022).
Dengan menerapkan dua model tersebut maka nantinya Komnas HAM bisa mengetahui rangkaian peristiwa yang sebenernya terjadi dalam insiden ini.
Sebab kata Anam, ajudan pribadi Irjen Ferdy Sambo merupakan pihak paling penting yang mengetahui kejadian tersebut.
"Jadi ADC ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini," ucap Anam.
Akan Dites Psikologi
Di bagian lain, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) berencana bakal memanggil ajudan Irjen Ferdy Sambo, Bharada E pekan ini.
"Kami juga akan panggil yang bersangkutan minggu ini," kata Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (26/7/2022).
Dijelaskan Edwin, Bharada E dipanggil untuk pemeriksaan psikologis. Khususnya, memeriksa keadaan psikologis Bharada E seusai insiden kasus tersebut.
"(Diperiksa) untuk assessment psikologis," pungkas Edwin.
Edwin Partogi menyatakan bahwa Bharada E dikabarkan tengah berada di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Kabarnya di Mako Brimob," kata Edwin saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (26/7/2022).
Edwin menuturkan bahwa Bharada E memang sempat mengajukan perlindungan saksi kepada LPSK.
Belum Ditetapkan Tersangka
Meski kasus penembakan Brigadir J sudah berlangsung lebih dari dua minggu, status Bharada E yang disebut-sebut sebagai pelakunya belum ditetapkan sebagai tersangka.
Bahkan, keberadaan Bharada E yang juga ajudan Irjen Ferdy Sambo hingga kini masih misterius.
Status terbaru Bharada E diungkapkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Dikatakan Irjen Dedi Prasetyo, Bharada E selaku polisi yang disebut terlibat dalam dugaan baku tembak dengan Brigadir J masih berstatus sebagai saksi.
Baca juga: KABAR TERBARU Bharada E Penembak Brigadir J Diungkap Eks Kadiv Hukum Polri, Keberadaannya Misterius
"Status (Bharada E) masih jadi saksi untuk kasus yang disidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim," ujar Dedi saat dikonfirmasi, Senin (25/7/2022).
Adapun pihak Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri saat ini sedang mendalami berbagai laporan soal kematian Brigadir J.
Polda Metro Jaya mendalami soal laporan dugaan pencabulan atau kekerasan terhadap perempuan dan pengancaman yang diduga dilakukan Brigadir J.
Pasalnya, diduga Brigadir J melakukan pelecehan dan menodongkan senjata kepala istri Irjen Ferdy Sambo, PC.
Dua kejadian itu diduga menjadi pemicu insiden dugaan baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J.
Sementara itu, Bareskrim Polri tengah mendalami laporan pihak keluarga Brigadir J terkait dugaan pembunuhan berencana.
Pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan soal luka selain tembakan sehingga menduga Brigadir J dibunuh dan dianiaya.
Saat ini, semua laporan terkait kasus itu sudah naik ke tahap penyidikan.
Namun, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Akhirnya Terungkap Pengakuan Ketua RW Tentang Keluarga Bharada E, Menghilang Pasca Brigadir J Tewas
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id