3 FAKTA BARU Tewasnya Brigadir J Diungkap Komnas HAM: Penyebab Luka Sayat, Tak Dibunuh di Perjalanan
Fakta baru tewasnya Brigadir J ini didapat setelah Komnas HAM memanggil sejumlah saksi seperti keluarga, dokter forensik hingga ajudan Ferdy Sambo
SURYA.co.id - Sejumlah fakta baru tewasnya Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat diungkap Komnas HAM.
Fakta baru tewasnya Brigadir J ini didapat setelah Komnas HAM memanggil sejumlah saksi seperti keluarga, dokter forensik hingga rekan ajudan Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E yang selama ini dituduh sebagai pelakunya.
Fakta baru tewasnya Brigadir J ini menjawab sejumlah asumsi yang beredar di masyarakat.
Berikut fakta-fakta baru tersebut:
1. Tidak tewas dalam perjalanan
Baca juga: JENAZAH Brigadir J Sudah Diformalin 2 Kali, Penggali Makam Ungkap Kondisinya Jelang Diautopsi Ulang
Dugaan Brigadir J tewas dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta tidak terbukti.
Hal ini berdasarkan keterangan sejumlah pihak yang menerangkan bahwa Brigadir J masih hidup ketika tiba di Jakarta pada hari kematiannya, Jumat (8/7/2022).
Komnas HAM mendapatkan temuan bahwa Brigadir J bahkan bercengkerama dengan rekan-rekannya sesama ajudan Sambo sebelum kejadian penembakan.
"Forum tertawa-tawa itu forum antara ADC (aide-de-camp/ajudan) ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata komisioner bidang pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).
"Itu ngobrol nyantai begini dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? Termasuk J. Jadi kalau ini seolah-olah dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta sudah itu salah," ungkapnya.
Salah satu sumber Kompas.com yang memiliki bukti perihal ini juga membenarkan bahwa Brigadir J masih bercengkerama hangat dengan ajudan lain dalam waktu yang cukup singkat sebelum jam kematiannya.
Kejadian soal tertawa-tawa ini, ucap sumber tersebut, terjadi di Jakarta, sebelum Brigadir J dan orang-orang Sambo menuju rumah dinas.
Beberapa saat kemudian, peristiwa penembakan kemudian terjadi di rumah dinas itu.
Sebelumnya, dugaan bahwa Brigadir J tewas di suatu tempat antara Magelang hingga Jakarta dikemukakan oleh pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak, sebagai alternatif pertama tempat kejadian perkara selain di rumah dinas Sambo.