DETIK-DETIK 6 Orang Diduga Intelijen Asing Ditangkap di Wilayah Perbatasan, Berikut Kasus Sebelumnya
enam orang diduga intelijen asing di Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (20/7/2022).
Komandan Satgasmar Ambalat XXVIII Kapten Marinir Andreas Parsaulian Manalu menyatakan, pengambilan foto-foto secara ilegal ini dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Selanjutnya enam orang tersebut kami serahkan kepada pihak Imigrasi Sebatik untuk dilakukan proses selanjutnya dengan mengamankan para pelaku ke kantor Imigrasi Nunukan,” tegas Andreas.
Kasus Sebelumnya
Penangkapan WNA diduga intelijen asing juga pernah terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada akhir Mei 2021.
Saat itu menimpa pria bernama Ghassem Saberi Gilchalan (49).
Gilchalan dilaporkan baru tiba di Jakarta menggunakan maskapai Qatar Airways.
Saat petugas memeriksa kelengkapan dokumen Gilchalan, petugas menemukan dua paspor berbeda di tas ranselnya.
Saat itu, Gilchalan memegang paspor Bulgaria bernomor 382509836.
Dua paspor lainnya adalah paspor Bulgaria yang sudah kadaluarsa dan paspor Iran yang masih berlaku hingga 2023.
Semua paspor tersebut menggunakan nama Ghassem Saberi Gilchalan.
Tak hanya itu, petugas juga mendapati sejumlah dokumen mencurigakan, seperti dokumen berbahasa persia, beberapa kartu bertuliskan anggota Persatuan Bekas Polis Malaysia, dan Skuad 69 PDRM.
Petugas juga meneukan 11 telepon seluler, satu tablet, satu pemutar musik, dua modem, dan beberapa kartu SIM lokal, ataupun luar negeri.
Saat itu, Gilchalan beralasan memiliki banyak ponsel karena ia harus menyimpan nomor HP dari berbagai negara.
"Saya punya teman di beberapa negara, saya harus menyimpan nomor-nomornya,” kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Rezha Rahandhi, September lalu, menirukan jawaban Gilchalan saat diinterogasi.
Polisi lalu memeriksa keaslian paspor Bulgaria dan paspor Iran milik Gilchalan.