4 FAKTA Bocah SD Dipaksa Setubuhi Kucing sampai Depresi dan Meninggal Dunia, Suara Pelaku Dikenali

Terungkap sejumlah fakta bocah berumur 11 tahun yang dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Editor: Musahadah
Tribunnews.com
Ilustrasi Bullying. Terbaru, bocah SD di Tasikmalaya dipaksa setubuhi kucing sampai depresi dan meninggal dunia. Ini 4 faktanya! 

SURYA.CO.ID - Terungkap sejumlah fakta bocah sekolah dasar (SD) yang dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Tak cuma memaksa bocah SD berusia 11 tahun ini menyetubuhi kucing, teman-temannya juga merekam aksi tak pantas itu dari ponselnya. 

Akibat rekaman itu disebarkan ke teman-temannya, bocah SD ini menjadi depresi.

Ia tidak mau makan dan minum sampai kemudian meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit pada Minggu (18/7/2022).

Kepala KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengaku pihaknya kali pertama mengetahui ada rekaman tak senonoh anak dengan kucing dari pesan yang beredar di Whatsapp.

Baca juga: 3 FAKTA Yotam Bugiangge Pecatan TNI yang Otaki KKB Papua di Nduga, Sosok Sebelumnya Tak Kalah Kejam

Setelah ditelusuri, rupanya korban alias pelaku dalam video itu sudah meninggal dan selama ini menjadi korban terduga perundungan teman-temannya.

"Kami awalnya ada laporan video rekaman anak yang dibully oleh teman-temannya dan dipaksa begitu dengan kucing. Setelah didatangi rumah korban, ternyata korban sudah meninggal," kata Ato, Kamis (21/7/2022) pagi.

Kasus ini akan dilaporkan KPAID Kabupaten Tasikmalaya ke Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya.

Pihaknya pun mendampingi keluarga korban untuk pemulihan psikis dan juga berlaku pendampingan kepada para pelaku karena usianya masih anak-anak.

"Kami sedang melakukan pendampingan pemulihan psikis kepada keluarga korban. Kami juga sedang berkoordinasi dengan keluarga pelaku untuk pendampingan dalam kasus ini," ujar Ato.

Berikut fakta-faktanya: 

1. Korban melamun dan menyendiri

Orangtua korban T (39), mengaku baru mengetahui rekaman anaknya itu dari tetangganya sepekan sebelum meninggal.

Sejak itu korban tak mau makan dan minum di rumah serta jadi sering melamun dan menyendiri hampir sepekan lamanya.

Korban mengalami depresi sampai akhirnya mengeluhkan sakit tenggorokan dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved