Berita Tulungagung
Survei Tol Kediri-Tulungagung, Ada 34 Crossing Jalan dan 54 Crossing Saluran Irigasi
Pemkab Tulungagung bersama PT Gudang Garam Tbk memantapkan rencana pembangunan Tol Kediri-Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
Berita Tulungagung
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung bersama PT Gudang Garam memantapkan rencana pembangunan Tol Kediri-Tulungagung.
Kedua pihak telah melakukan survei bersama untuk menghitung crossing (persimpangan) jalan maupun saluran irigasi.
Dari survei ini akan ada 34 crossing jalan dan 54 crossing saluran irigasi.
"Yang kami survei adalah jalan-jalan milik kabupaten dan jalan desa. Sementara saluran irigasi meliputi saluran sekunder dan tersier," terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung, Dwi Hari Subagyo.
Survei awal ini memetakan koordinat crossing dan kondisi jalan, baik bahu jalan, lebar jalan dan lokasi sekitar.
Dari berbagai kondisi itu akan diputuskan, apakah dibangun fly over atau underpass.
Demikian juga saluran irigasi didata kontur tanah dan arah alirannya.
"Jangan sampai pembangunan tol nanti malah menghambat saluran air yang ada," sambung Dwi Hari.
Sementara Plt Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tulungagung, Erwin Novianto, dari kajian yang ada jalan kabupaten dipertahankan.
Dengan demikian di setiap crossing, maka jalan tol akan dibangun di jalan kabupaten dengan fly over.
Sejauh ini belum ada rencana pembuatan under pass, karena pertimbangan teknis yang lebih rumit.
"Kecuali beberapa jalan kecil, akan disatukan. Karena tentu tidak efektif jika semuanya dibuatkan fly over," ujar Erwin.
Sementara untuk saluran irigasi akan dibuatkan box culvert.
Dengan box culvert diharapkan saluran teknis yang direncanakan tidak terganggu.
Sebab jika terganggu akan berdampak luas, seperti banjir maupun terganggunya lahan pertanian yang dialiri.
"Jangan sampai saluran sekunder dan tersier yang ada terganggu fungsinya," tegas Erwin.
Wilayah Tulungagung akan dilewati Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 13 kilometer.
Ruas tol akan melewati 14 desa di 5 kecamatan.
Rencana pembangunan saat ini masih menunggu proses penetapan lokasi (Penlok) di Pemprov Jatim.
Jalan tol ini rencananya selesai dibangun di akhir 2023, bersamaan dengan pengoperasian Bandara Kediri.