Berita Nganjuk
Ciptakan Berbagai Aksesoris dari Limbah Logam Perusak Lingkungan, Pemuda Nganjuk Tembus Mancanegara
Mulai harga termurah di kisaran Rp 100.000 untuk aksesoris korek gas hingga puluhan juta untuk aksesoris rumah lengkap
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, NGANUK - Ide kreatif dan tangan terampil pemuda asal Desa Waung, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk ini memang membanggakan. Lewat tangan Yona Prasegi, limbah logam perak dan tembaga serta logam kuningan disulap menjadi kerajinan logam bernilai tinggi yang digemari hingga mancanegara.
Hasil kerajinan logam yang diciptakan Yoga itu mulai dari aksesoris motor custom, home deco, perhiasan, dan sebagainya.
Menurut Yona, banyaknya limbah logam mulai kaleng bekas minuman yang berserakan dan yang ada di sungai, mengundang keprihatinannya. Demikianya halnya dengan limbah bekas kampas rem sepeda motor, velg bekas, dan barang bekas logam lain yang ditumpuk di bengkel-bengkel tidak terawat juga menjadi perhatiannya.
Kalaupun dijual kiloan, limbah logam itupun tidak banyak bernilai uang. Karena itulah, Yona bersama rekan-rekanya dari anak desain, anak fotografi, dan anak modifikator, berdiskusi. Mereka mencoba mencari cara agar limbah tersebut dijadikan produk bermanfaat dan bernilai tinggi.
Dengan demikian, limbah logam tersebut lebih bermanfaat, tidak dibuang atau dijual kiloan begitu saja. "Kamipun berpikir, bagaimana membuat trend baru perhiasan yang bisa diaplikasikan di sepeda motor ataupun aksesoris rumahan serta perhiasan dengan mengadopsi perhiasan fashion orang," kata Yona kepada SURYA, Senin (18/7/2022).
Dari pemikiran tersebut, Yona menemukan ide kreatif membuat kerajinan logam dengan spesifikasi motor custom dan home decoration. Melalui proses pemanfaatan limbah logam yang dilebur kemudian dicetak dengan menggunakan bahan cetakan pasir, akhirnya terbentuk hasil kerajian logam bernilai tinggi.
Proses sederhana dalam pembuatan kerajinan logam tersebut dimulai dari membuat cetakan produk yang akan dihasilkan. Hasil cetakan itupun akan melalui finishing sesuai dengan model kerajian dari pemesan.
Bahkan hasil cetakan kerajinan masih ada yang di-finished dengan ornamen ukiran dan sebagainya. Termasuk lukisan wajah profil ataupun lukisan tokoh yang dituangkan dalam cetakan logam.
"Model dan bentuk serta desain dari kerajinan yang kami hasilkan sesuai pesanan dari pembeli. Apapun kerajinan logam yang diinginkan konsumen, akan kami produksi, bahkan dalam skala besarpun siap kami layani," tegasnya.
Diakui Yona, kerajinan berbahan baku limbah logam yang dihasikannya belum banyak dikenal. Dimulai pada 2017 lalu, hasil kerajinan logam dari Prasegi Art mulai diperkenalkan melalui salah satu ajang kontes motor di Yogyakarta.
Dari situlah hasil kerajinan yang saat itu diperuntukkan untuk aksesoris motor custom diminati banyak pengunjung pameran. Merekapun bertanya bagaimana produksinya, di mana produksinya.
Dari pameran tersebut juga dilakukan open order aksesoris logam untuk berbagai model dan jenisnya. Hingga akhirnya, produk kerajinan Prasegi Art semakin luas dikenal masyarakat sehingga pesanan hasil kerajinan logam terus datang mengalir.
Bahkan, melalui media sosial berbagai hasil kerajinan logam itupun terus dikenalkan. Baik melalui Youtube, Instagram, Facebook, TikTok dan lainnya.
"Alhamdulillah, pesanan kerajinan logam berbagai bentuk dan jenis terus berdatangan hingga sekarang ini. Dan kamipun dibantu dua pekerja tetap, kalau pesanan dalam jumlah banyak kami pekerjakan sembilan orang lain yang semuanya pemuda desa," ucap Yona.
Rupanya, kepiawaian Yona juga diminati warga Singapura dan Jepang. Dari Singapura datang pesanan untuk alat ukir dan produk tembaga. Ini setelah perajin asal Singapura tersebut tertarik dengan teknik pembuatan kerajinan logam yang dikembangkan Prasegi Art.