Berita Nganjuk
Wujudkan Program Nganjuk Sehat, Pemkab Terus Tambah Pendirian Posyandu Remaja
Pemkab Nganjuk suport pendirian dan pembukaan Posyandu (Pusat Pelayanan Terpadu) Remaja.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: irwan sy
Berita Nganjuk
SURYA.co.id | NGANJUK - Pemkab Nganjuk suport pendirian dan pembukaan Posyandu (Pusat Pelayanan Terpadu) Remaja.
Peresmian ini dalam rangka bentuk intervensi Pemkab Nganjuk bidang kesehatan masyarakat.
Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi, mengatakan pihaknya memiliki mimpi besar untuk Nganjuk lebih baik dengan terciptanya sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
"Bagaimana Nganjuk untuk bisa mencetak SDM yang berkualitas, caranya ya marilah memberi motivasi dan semangat kepada anak dan anak didik kita dalam membangun kepercayaan diri mereka mewujudkan mimpinya," kata Marhaen Djumadi saat meresmikan Posyandu Remaja Bahagia Desa Mancon, Wilangan, Nganjuk, kemarin.
Dijelaskan Marhaen Djumadi, saat ini angka stunting di Nganjuk ini masih cukup tinggi, yaitu mencapai sekitar 25 persen.
Ditargetkan pada tahun 2024 nanti angka stunting di Nganjuk dapat diturunkan menjadi 14 persen.
Untuk itu, menurut Marhaen Djumadi, berbagai upaya tengah dilakukan salah satunya dengan menciptakan ribuan konselor pendidik dan kader kesehatan sebaya yang berkaitan dengan pencegahan stunting dan permasalahan anak muda.
Karena para kader kesehatan dan konselor pendidik merupakan agen perubahan.
"Nganjuk ini milik bersama, mulai kader kesehatan, dokter, puskesmas, dan posyandu remaja. Mari kita efektifkan bersama, tiga bulan sebelum menikah harus diberikan materi, saat hamil juga harus mengikuti kelas ibu hamil, dan sampai melahirkan tetap diberikan pendampingan. Karena sejak dalam kandungan sampai lansia kita harus sehat dan sejahtera," ucap Marhaen Djumadi.
Makanya, dikatakan Marhaen Djumadi, pihaknya berpesan kepada jajaran pemerintah Kecamatan untuk membantu masyarakat kurang mampu yang sedang sakit tetapi terkendala biaya.
Mereka itu agar dapatnya dibuatkan kartu jaminan kesehatan yaitu BPJS Kesehatan.
"Kami minta tolong Pemerintah Kecamatan jika ada warganya yang sedang sakit namun tidak mampu menanggung biaya supaya dibuatkan kartu BPJS Kesehatan. Nanti biar Pemda yang menanggung preminya, karena itu adalah tanggung jawab kita bersama," ujar Marhaen Djumadi.
Sementara Camat Wilangan Nganjuk, Sutomo, mengatakan angka stunting di Kecamatan Wilangan masih tergolong tinggi yakni sekitar 207 anak.
Di Desa Mancon terdapat empat anak stunting dan sudah dilakukan penanganan.