Berita Gresik
Ustaz Hanan Attaki Buka Suara terkait Penolakan Dakwah di Gresik
Ustaz Hanan Attaki akhirnya buka suara terkait penolakan dakwah yang bertajuk 'Konser Langit: Agar Hidup Penuh Miracle' di Gresik
Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, GRESIK - Ustaz Hanan Attaki akhirnya buka suara terkait penolakan dakwah yang bertajuk Konser Langit: Agar Hidup Penuh Miracle di Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim Gresik.
Melalui video berdurasi 10 menit, Hanan Attaki menjelaskan bahwa ada kekeliruan. Dia menegaskan tidak ada kaitannya dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Jelas keliru, ini jelas salah, bahkan cenderung mengarah ke fitnah tidak sesuai fakta dan realita. Kenyataannya saya bukan anggota HTI. Jangankan menjadi anggota struktur, simpatisan saja bukan," ujar Hanan, Jumat (15/7/2022).
Menurutnya, pihak-pihak yang menolak dengan kedatangannya tidak bisa memastikan bahwa dirinya anggota HTI atau bulan.

Baca juga: Konser Langit Hanan Attaki di Masjid Agung Gresik Terancam Batal, Takmir Layangkan Surat Keberatan
Hanan menjelaskan, pihaknya bukan anggota HTI seperti yang diisukan beberapa pihak.
Semenjak pulang dari Mesir, Hanan mengaku tidak tergabung dalam organisasi manapun selain membuat organisasi dakwah anak muda yang bernama Pemuda Hijrah.
"Saya mengambil mazhab Syafii, karena saya belajar di Al Azhae Mesir dan dulu nyantri selama 6 tahun ketika masih di Aceh. Tidak ada hubungan sama sekali saya dengan HTI," terangnya.
Ketika menggelar tabligh akbar di luar masjid, dipastikan akan melantunkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Sebelumnya diberitakan, Ustaz Hanan Attaki akan menggelar 'Konser Langit: Agar Hidup Penuh Miracle' di Masjid Agung Gresik, Sabtu (30/7/2022) mendatang. Namun, Lembaga Takmir Masjid Gresik PCNU Gresik melayangkan surat keberatan terkait rencana tersebut.
Dalam surat nomor 23/PC.LTM-NU/VII/2022, dituliskan surat keberatan kegiatan dakwah dengan mubaligh yang disinyalir tokoh eks HTI/organisasi yang dinyatakan terlarang oleh Pemerintah Republik Indonesia dan beberapa pemerintah negara mayoritas muslim lainnya.
"Menampung aspirasi beberapa warga Gresik, tokoh agama dan tokoh masyarakat terkait kegiatan tersebut, maka dengan ini kami menyatakan prihatin dan menyesalkan, serta keberatan bila nanti kegiatan tersebut di atas dapat dilaksanakan di masjid yang merupakan aset Pemerintah Kabupaten Gresik," bunyi surat yang ditandatangani Ketua Lembaga Takmir Masjid Gresik PCNU, Nasichun Amin.