Pembunuhan ibu dan anak di Subang

KASUS SUBANG TERKINI: 3 Pengakuan Yosef Soal Perhiasan Tuti dan Amel, Diberikan ke Anak Yoris

Update Kasus Subang kali ini membahas tentang pengakuan Yosef terkait perhiasan milik Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Tribun Jabar/Dwiky MV
Yosef (55) suami sekaligus ayah korban kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Simak pengakuan Yosef terkait perhiasan milik Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. 

SURYA.co.id - Update Kasus Subang terkini kali ini membahas tentang pengakuan Yosef terkait perhiasan milik Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Banyak yang berspekulasi kalau perhiasan peninggalan korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang itu, akan jatuh ke istri muda Yosef, Mimin.

Namun, hal itu langsung dibantah oleh Yosef dalam tayangan di channel youtube Koin Seribu 77.

Istri muda Yosef itu ternyata tak mendapat bagian apa-apa atas perhiasna tersebut.

Justru yang mendapatkannya adalah anak Yoris Raja Amanullah dan Yanti Jubaedah.

Berikut rangkuman pengakuan Yosef.

1. Diberikan ke Anak Yoris

Suami Tuti Suhartini dan ayah Amel ini menyebut perhiasan istri dan anaknya itu sudah diberikan kepada Zia, cucu semata wayangnya, anak Yoris Raja Amanullah dan Yanti Jubaedah. 

Hal itu dilakukan karena dia tahu Amel dan Tuti sangat menyayangi Zia. 

"Satu pun tidak dikasihkan ke Ibu Mimin," tegas Yosef dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77. 

Diterangkan Yosef, semua perhiasan milik Tuti dan Amel itu sudah diberikan ke Yanti, dititipkan untuk nantinya diberikan kepada Zia. 

"Yang namanya manusia bisa meninggal, tapi ruh tidak akan meninggal. Tetap akan melihat keadaan sebenarnya. 

Bapak tidak mau membohongi hati. Perhiasan apapun bapak kasihkan, titipkan untuk cucu," ungkapnya. 

2. Ada yang jatuh di halaman

Diakuinya, sebenarnya ada satu perhiasan milik Tuti yang jatuh di halaman. Setelah ketemu perhiasan itu oleh Yoris dititipkan kepada Ny Ida, ibu angkat Danu. 

"Itu menurut penuturan Yoris. Yoris tidak mungkin berbohong," ujar Yosef.

3. Mimin tak kebagian

Yosef meyakinkan, selain tidak memberikan satupun perhiasan ke Mimin, dia juga tidak pernah memberikan kemewahan seperti mobil untuk istri mudanya itu. 

"Jangankan mobilnya, ban nya juga tidak pernah beri ke bu mimin. Mobil semuanya ada untuk mamanya, Amel dan Yoris," ungkapnya. 

Terkait kabar yang beredar, Yosef mengaku ikhlas difitnah. 

"Biar lah Allah yang tahu segalanya," katanya.

Saat ini yang penting baginya, polisi bisa segera merilis tersangka kasus Subang ini, demi keadilan untuk kedua almarhumah. 

Bagaimana jika tersangka tersangka adalah orang dekatnya? 

Yosef  bertekat tidak akan pandang bulu dan menyerahkan sesuai proses hukum yang berlaku. 

"Bapak tidak bisa intervensi menutupi apa yang terjadi," tegasnya. 

Lihat video selengkapnya

Seruan Yosef Jika Tersangka Orang Dekat

Sementara itu, Yosef juga mengaku tak akan beri ampun pelaku yang menghabisi istri dan anaknya. 

Hal ini diungkapkan Yosef saat ditanya bagaimana perasaannya jika yang menjadi tersangka kasus Subang orang yang dikenal atau orang dekatnya. 

Yosef menegaskan tetap akan menuntut sesuai proses hukum yang berlaku, siapapun itu. 

"Kalau bapak, dari awal bapak tidak akan pandang bulu. Tidak akan pandang bulu. Sekali lagi tidak akan pandang bulu,"tegas Yosef dikutip dari wawancara yang diunggah di channel youtube Koin Seribu 77, Sabtu (2/7/2022). 

Yosef menegaskan tidak akan mengintervensi ataupun menutupi apa yang terjadi.

"Siapapun itu," tegasnya.

Yosef mengaku gembira setelah mendengar kabar bahwa komisi kepolisian nasional (kompolnas) telah menggelar perkara pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan Polda Jabar belum lama ini.

Menurutnya itu menandakan bahwa penetapan tersangka sudah dekat. 

"Itu sangat menggembirakan dan terimakasih kompolnas dan Polda Jabar.

"Polisi sudah melakukan sangat optimal, tinggal menunggu waktu," katanya. 

Lihat video selengkapnya

Sebelumnya, penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat mulai menemukan titik terang. 

Saat ini tim penyidik Polda Jabar tengah melakukan pendalaman terhadap beberapa alternatif motif pembunuhan ibu dan anak di Subang. 

Bahkan, sudah ada beberapa saksi kasus subang yang didalami, dan beberapa saksi dalam proses pemeriksaan. 

Hal ini diungkapkan Ketua Harian Komisi Kepolisian (Kompolnas) Benny Mamoto dalam rilis terbaru yang diunggah di channel youtube Kompolnas RI, 24 Juni 2022. 

Benny memastikan sudah melakukan gelar perkara kasus subang ini bersama jajaran direktorat kriminal umum Polda Jabar beberapa waktu lalu.    

Gelar perkara ini dihadiri seluruh tim penyelidik maupun penyidik serta melibatkan juga dari labfor.

"Dari gelar perkara yang dipaparkan Wadirkrimum, saya melihat dari kacamata saya sebagai mantan penyidik bahwa upaya yang dilakukan sudah optimal. Semua aspek sudah dilakukan pendalaman," terang Benny Mamoto seperti dikutip dari channel youtube Kompolnas, Senin (27/6/20220).

Menurut Benny, penyidik sudah melakukan pendekatan ilmiah atau scientific crime investigation dengan pemeriksaan DNA, sidik jari, IT dan CCTV. 

"Saat ini para penyidik melakkan pendalaman terhadap beberapa alternatif motif. Ada beberapa saksi yang didalami dan ada beberapa saksi yang dalam proses melakukan pemeriksaan," katanya. 

Benny yakin dan optimis kasus ini bisa terungkap meski memerlukan waktu panjang karena ada kendala-lendala di TKP.  

Dikatakan, TKP kasus subanng tidak utuh karena banyak faktor seperti cuaca hujan yang berpengaruh terhadap tapak kaki dan tapak sepatu.

Selain kendala keaslian TKP, tantangan khusus dalam pengungkapan kasus subang ini yakni banyaknya informasi di media sosial yang bisa menghambat proses penyidikan.  

"Ini satu hal yang berbeda dengan dulu, dimana medsos belum ada. Paling banter, media cetak atau TV yang merilis dari hasil investigasdi mereka.

"Sekarang berbeda, semua orang bisa komentar, melepas informasi yang diperoleh. Bahkan ada yang memanfataak kasus ini untuk kepentingan pribadi seperti youtuber.

"Kalau ini ada korelasi dengan proses penyelidikan ya akan menggangu.

"Orang bisa lari, bisa menghilangkan jejaknya," terang Benny Mamoto. 

Diakuinya, untuk mengungkap kasus ini diperlukan peran aktif masyarakat untuk memberikan informasi langsung ke penyidik terkait saksi atau orang yang diduga tersangka kasus ini. 

Benny berharap Polda Jabar dapat mengungkap kasus ini dalam waktu yang tidak terlalu lama.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved