Capres 2024
Gen Z Cenderung Pilih Capres Militer, Prabowo Terpopuler Dibanding Jenderal Andika Perkasa dan AHY
Generasi Z atau Gen Z lebih mempertimbangkan capres berlatar belakang militer karena dianggapnya tegas dan berwibawa.
SURYA.co.id | JAKARTA - Generasi Z atau Gen Z lebih mempertimbangkan capres berlatar belakang militer karena dianggapnya tegas dan berwibawa.
Nama kandidat capres 2024 yang sudah muncul dan masuk dalam pertimbangan Gen Z, antara lain, Ketua Umum Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Namun, nama Prabowo rupanya memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan dua kandidat terakhir.
Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 28,9 persen, sedangkan elektabilitas Jenderal Andika Perkasa dan AHY di bawah 5 persen.
Hal itu terungkap dalam hasil survei yang dirilis Litbang Kompas pada Rabu (22/6/2022).
Gen Z merujuk pada masyarakat Indonesia yang berusia di bawah 26 tahun.
Dalam survei ini Litbang Kompas melibatkan generasi Z berusia 17-25 tahun.
“Karena responden muda kita mempertimbangkan latar belakang calon sosok (presiden) ketika mau memilih,” kata peneliti Litbang Kompas Arita Nugraheni pada program YouTube Gaspol Kompas.com, Kamis (30/6/2022).
“Dan latar belakang yang paling dipertimbangkan adalah latar belakang (capres) dari militer yaitu TNI atau Polri,” tutur dia.
Adapun pada responden generasi Z, Prabowo memiliki tingkat keterpilihan 28,9 persen.
Lalu figur capres paling dipilih kedua adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo dengan elektabilitas 23,1 persen.
Arita mengungkapkan, meski latar belakang militer menjadi pertimbangan utama generasi muda, namun hal itu tidak lantas membuat figur capres berlatar belakang TNI atau Polri memiliki elektabilitas tinggi.
Ia mencontohkannya dengan elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
“Kalau di 10 besar (elektabilitas) sosok militer ada AHY dan Andika Perkasa, tapi mereka tak sepopuler (Prabowo) dan elektabilitasnya di bawah 5 persen,” ungkapnya.