Berita Lamongan
Tak Lagi Berpenghuni, RS Khusus Covid-19 di Lamongan Akan Diambil Alih RSUD dr Soegiri
RS di jalan Kusuma Bangsa Lamongan kini kosong tak berpenghuni, lantaran tidak ada lagi pasien Covid-19.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
"Mari kita tetap waspada dan bersama kita putus mata rantai penyebaran Covid-19 ini," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, RS Covid ini memiliki daya tampung 82 pasien, dengan ruang perawatan yang terpisah bagi tiap pasiennya, serta terdiri dari 75 tempat tidur observasi dan 7 tempat tidur isolasi.
Rumah sakit ini juga dibuat per blok, meliputi bangunan screening, bangunan karantina 1, bangunan karantina 2, bangunan isolasi, bangunan satelit, serta powerhouse.
Untuk bangunan karantina 1 itu meliputi 25 tempat tidur observasi, ruang tindakan, ruang dokter dan mobile x-ray.
Lalu bangunan karantina 2, terdiri dari 50 tempat tidur observasi, ruang tindakan, dan ruang dokter.
Sementara untuk bangunan isolasinya, terdiri dari tujuh tempat tidur, ruang dokter dan perawat.
Sedangkan bangunan satelitnya terdiri dari ruang sterilisasi, gizi, laundry, alat medis kotor dan farmasi.
Pembangunan rumah sakit ini dilakukan berdasarkan permintaan Bupati Lamongan Fadeli yang disetujui Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Kala itu, Lamongan belum memiliki rumah sakit standar untuk penanganan para pasien Covid-19.
Mengingat, Lamongan adalah salah satu kota/kabupaten di Jawa Timur dengan angka penularan Covid-19 tertinggi.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA