FAKTA Dhania Perempuan yang Pernah Gabung ISIS saat Kelas 2 SMA, Bermula Karena Kekecewaan Keluarga

Terungkap alasan Dhania, perempuan yang pernah gabung ISIS ketika kelas 2 SMA. Berikut fakta-fakta selengkapnya.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi
ilustrasi/afp
Aktivis ISIS, Islamic State in Iraq and Syria. 

Bujuk Keluarga

Wanita kelahiran Jakarta, 24 tahun silam tersebut pernah terlibat dalam propaganda terorisme. Niatnya pun tak main-main, Dahnia memutuskan bergabung dengan ISIS saat ia duduk di kelas 2 SMA.

Ia juga membujuk keluarganya untuk ikut bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.

Lalu, pada 2015, Dahnia berangkat ke Suriah untuk masuk ke wilayah ISIS bersama keluarganya dan menjalani hidup di wilayah ISIS selama dua tahun di Suriah.

Memutuskan Kabur

Saat Dhania hijrah dan menjalani hidup di Suriah bersama keluarganya, ia menyaksikan hal berbeda.

"Saya baru sadar hal itu hanya propaganda yang disebarkan di medsos, pendidikan gratis hingga hidup Islami di wilayah ISIS hanya kebohongan," katanya.

Pada 2017, Dhania memutuskan kabur dari wilayah ISIS. Ia merasa kehidupan di Suriah tidak seperti yang ia dapatkan dalam media sosial propaganda ISIS.

"Untuk itu kami memutuskan kabur, dan bersyukur bisa dievakuasi ke Indonesia lagi," ujarnya lagi.

Mereka kemudian berhasil dievakuasi Pemerintah Indonesia, untuk kemudian kembali pulang ke tempat asal.

Pesan 

Dari pengalaman panjangnya, wanita kelahiran Jakarta 1998 itu, berpesan kaum milenial agar tak mudah percaya  informasi yang disebar di media sosial.

"Jika menemui informasi apapun, wajib diteliti kembali dari sumber yang lain atau orang yang lebih paham. Karena media sosial sering kali digunakan ekstremis untuk membajak agama demi kepentingan kelompok mereka sendiri,"  kata wanita yang pernah manjadi bagian dari 18 WNI yang dievakuasi di perbatasan Suriah pada 2017 itu.

Retrunis ISIS tersebut kini aktif dalam berbagai kegiatan kontra kekerasan, dan selalu menyuarakan perdamaian.

Yang terbaru, Dahnia jadi pemeran utama film dokumenter berjudul Seeking The Imam, karya Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP). 

Guna menggelorakan anti radikalisme, film tersebut diputar di sejumlah sekolah tingkat SMA di beberapa daerah, dan beberapa waktu lalu film Seeking The Imam juga diputar di SMA 1 Batik Solo.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved