Mengenal Dhania, Perempuan yang Pernah Bergabung dengan ISIS saat Kelas 2 SMA, Pernah ke Suriah
Siapa Dhania? Gadis 24 tahun ini sedang mencuri perhatian banyak orang karena dia pernah terlibat propaganda terorisme. Dia bergabung dengan ISIS saat
SURYA.co.id - Siapa Dhania? Gadis 24 tahun ini sedang mencuri perhatian banyak orang karena dia pernah terlibat propaganda terorisme. Dia bergabung dengan ISIS saat kelas 2 SMA.
Kisah Dhania ini diketahui publik setelah ia menjadi jadi pemeran utama film dokumenter berjudul Seeking The Imam, karya Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP).
Dikutip dari Tribun Jateng di artikel: Kisah Dhania Gabung ISIS Sejak SMA, Syok Saat Tiba di Suriah, Putuskan Untuk Melarikan Diri digambarkan kalau Dhania adalah sosok Muda, energik dan selalu menginspirasi.
Wanita kelahiran Jakarta, 24 tahun silam tersebut pernah terlibat dalam propaganda terorisme. Niatnya pun tak main-main, Dahnia memutuskan bergabung dengan ISIS saat ia duduk di kelas 2 SMA.
Ia juga membujuk keluarganya untuk ikut bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah
Baca juga: Kabar Simpatisan ISIS di Kota Malang Ditangkap Densus 88 Mabes Polri, Polisi Sebutkan Fakta Berikut
Lalu, pada 2015, Dahnia berangkat ke Suriah untuk masuk ke wilayah ISIS bersama keluarganya dan menjalani hidup di wilayah ISIS selama dua tahun di Suriah.
Hidup di Suriah tak seperti yang Dhania bayangkan, bahkan bisa dikatakan berbeda 360 derajat dari gambaran yang ia dapatkan dalam media sosial propaganda ISIS.
Di sana, Dhania dan keluarga harus bersusah payah menjalani keseharian, hingga ia memutuskan untuk kabur dari wilayah ISIS pada 2017.
Mereka kemudian berhasil dievakuasi Pemerintah Indonesia, untuk kemudian kembali pulang ke tempat asal
Di sini, Dhania bercerita banyak mengenai pengalamannya saat direkrut oleh kelompok ekstrimis ISIS, bahkan ia juga membeberkan awal mula ia tertarik masuk ke dalam kelompok ISIS, dan hijrah ke Suriah.
"Saat di bangku sekolah, orang tua saya sangat sibuk. Dari sana saya menemui titik jenuh.
Apalagi ditambah tugas dan harus terus belajar, seperti itu terus rutinitas yang saya jalani," paparnya, Selasa (21/6/2022).
Hal itu membuat wanita yang pernah menuntut ilmu di salah satu SMA di Kepulauan Riau itu, kecewa kepada keluarganya. Ia pun mengalihkan kebosanannya ke media sosial.
Di dunia maya, Dhania berselancar di Facebook, hingga Tumblr yang berisi catatan harian muhajirin di Suriah.
"Di Tumblr ada beberapa akun yang saya ikuti, misalnya Diary of Muhajirah dan Al-Muhajirat.
Isinya tentang cerita kehidupan di wilayah ISIS yang begitu indah dan menyenangkan," tuturnya wanita berjilbab itu.
Baca juga: Tahanan Lapas Surabaya Mantan Anggota ISIS Ikrar Janji Setia Kepada NKRI
Pendidikan gratis, fasilitas kesehatan gratis, kehidupan yang adil, juga termuat dalam akun media sosial yang ia ikuti.
"Kalau digambarkan, di sana adalah tempat penuh berkah, hal itu membuat saya langsung percaya," ucapnya.
Namun, saat Dhania hijrah dan menjalani hidup di Suriah bersama keluarganya, ia menyaksikan hal berbeda.
"Saya baru sadar hal itu hanya propaganda yang disebarkan di medsos, pendidikan gratis hingga hidup Islami di wilayah ISIS hanya kebohongan.
Untuk itu kami memutuskan kabur, dan bersyukur bisa dievakuasi ke Indonesia lagi," ujarnya.
Dari pengalaman panjangnya, wanita kelahiran Jakarta 1998 itu, berpesan kaum milenial agar tak mudah percaya informasi yang disebar di media sosial.
"Jika menemui informasi apapun, wajib diteliti kembali dari sumber yang lain atau orang yang lebih paham. Karena media sosial sering kali digunakan ekstremis untuk membajak agama demi kepentingan kelompok mereka sendiri," kata wanita yang pernah manjadi bagian dari 18 WNI yang dievakuasi di perbatasan Suriah pada 2017 itu.
Retrunis ISIS tersebut kini aktif dalam berbagai kegiatan kontra kekerasan, dan selalu menyuarakan perdamaian.
Yang terbaru, Dahnia jadi pemeran utama film dokumenter berjudul Seeking The Imam, karya Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP).
Guna menggelorakan anti radikalisme, film tersebut diputar di sejumlah sekolah tingkat SMA di beberapa daerah, dan beberapa waktu lalu film Seeking The Imam juga diputar di SMA 1 Batik Solo.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/wanita-dan-anak-anak-asal-australia-yang-dahulu-hidup-di-bawah.jpg)