Berita Gresik

Banjir Rob di Gresik Kian Meluas ke Tujuh Desa, Ratusan Rumah Warga Tergenang

BPBD Kabupaten Gresik mencatat, ada tujuh desa dan ratusan rumah warga terdampak banjir rob pada Kamis (16/6/2022) ini. 

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
Istimewa/BPBD Kabupaten Gresik
Kondisi banjir rob di Desa Kramat, Pulau Mengare, Kecamatan Bungah, Gresik, Kamis (16/6/2022). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Banjir rob di wilayah Kabupaten Gresik kian meluas. Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Gresik mencatat, ada tujuh desa dan ratusan rumah warga terdampak banjir rob pada Kamis (16/6/2022) ini. 

Jumlah daerah yang terdampak banjir rob ini lebih banyak dari hari kemarin.

Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Tarso Sagito mengatakan, pasang laut terjadi pada hari Kamis (16/6/2022), sekitar pukul 09.00 hingga 13.00.

"Puncak pasang terjadi pukul 11.00. Pasang laut pada hari ini lebih tinggi dibanding hari Rabu, 15 Juni 2022 kemarin," kata Tarso.

Berdasarkan hasil monitoring, di Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, jalan lingkungan sepanjang 2000 meter tergenang air setinggi 30 sentimeter. Sebanyak 280 rumah warga tergenang  20 sentimeter. 60 hektare tambak juga ikut tergenang, dua musala dan dua sekolah tergenang sampai 20 sentimeter.

Kemudian di Kecamatan Kebomas, Desa Sukorejo, sebanyak 25 rumah tergenang sampai 25 sentimeter, satu warung tergenang dan jalan lingkungan sepanjang 50 meter tergenang sampai 40 sentimeter.

Di wilayah utara, Kecamatan Ujungpangkah ada dua desa yang terdampak. Desa Pangkah Wetan, jalan lingkungan sepanjang 300 meter tergenang sampai 20 sentimeter. Desa Pangkah Kulon Jalan Lingkungan sepanjang 800 meter tergenang sampai 25 sentimeter.

Paling parah di Pulau Mengare, Kecamatan Bungah, Desa Tajung Widoro, sebanyak 20 rumah tergenang sampai 20 sentimeter, TPI tergenang 20 sentimeter, jalan lingkungan sepanjang 300 meter tergenang sampai 30 sentimeter dan 317 hektare tambak tergenang.

Kemudian di Desa Kramat, 50 hektare tambak tergenang. Tanggul tambak yang berbatasan langsung dengan laut dalam kondisi kritis, sebagian sudah jebol terdampak pasang laut dan terkena ombak.

Terakhir, di Desa Watuagung, sebanyak 264 hektare tambak tergenang. TPI tergenang 40 sentimeter dan jalan poros desa sepanjang 300 meter tergenang sampai 15 sentimeter.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa terdampak. Monitoring dampak banjir rob dan monitoring pasang surut laut," tutup Tarso.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved