Berita Madiun
Harga Porang Basah dan Kering di Kabupaten Madiun Anjlok Setiap Tahun, Petani Merugi
Petani umbi porang di Kabupaten Madiun mengeluhkan anjloknya harga umbi porang dalam dua tahun terakhir.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, MADIUN - Petani umbi porang di Kabupaten Madiun mengeluhkan anjloknya harga umbi porang dalam dua tahun terakhir.
Saat ini umbi porang basah hanya dihargai Rp 2.200 perkilogram.
Angka tersebut sangat jauh jika dibandingkan pada tahun 2020 yang mana harga porang Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu perkilogram.
Tak hanya umbi basah, harga Porang kering dalam bentuk chip atau keripik juga terjun bebas.
"Sekarang yang kering Rp 22 ribu perkilogram, padahal tahun 2020 dulu harganya sampai Rp 68 ribu perkilogram," kata Petani Umbi Porang asal Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Triono (36), Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, Pasar Sapi Dimoro Kota Blitar Ditutup Sementara
Dengan harga yang sedemikian rupa, menurut Triono sangat merugikan para petani.
Apalagi di Desa Sumberbendo hampir semua rumah menanam porang.
Menurut Triono, umbi porang memang menjadi primadona bagi para petani di Sumberbendo saat harganya sedang tinggi.
Sehingga hampir semua petani mengalihkan tanamannya ke umbi porang.
"Saya sendiri tidak tahu kenapa kok setiap tahun bisa anjlok. Tahun 2021 kemarin harganya Rp 7.500 lalu turun ke Rp 5 ribu, tahun ini jadi Rp 2.200," keluh Triono.
Baca juga: Danamon, Adira Finance Didukung MUFG, Lanjutkan Program Spesial Hingga Akhir Juli
Triono berharap pemerintah bisa mengembalikan harga porang seperti sebelumnya agar petani tidak merugi.
"Harusnya ada standar harga dari pemerintah, misalnya Rp 10 ribu agar petani setidaknya bisa menutup biaya tanam dan pupuk," pungkasnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA