TIPS SEHAT
Tips Sehat, Cara Atasi Hepatitis Misterius pada Anak, WHO Nyatakan KLB, Ini Gejalanya
Awal Mei, dilaporkan telah ada 169 kasus di seluruh dunia, dengan 17 anak membutuhkan transplantasi hati dan satu kasus yang mengakibatkan kematian.
Memiliki satu atau lebih gejala berikut: penyakit kuning, sakit perut akut, diare akut, mual atau muntah, penurunan kesadaran atau kejang, lesu atau malaise, dan myalgia atau arthralgia.
Jika anak memiliki satu atau lebih gejala tersebut, tahapan selanjutnya adalah pemeriksaan ALT (SGPT) dan AST (SGOT).
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar ALT (SGPT) atau AST (SGOT) tidak lebih dari 500 U/L, pemeriksaan dapat dihentikan.
Namun, bila kemudian kadarnya meningkat di atas normal, perlu pemantauan kadar ALT dan AST secara berkala.
Sementara jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar ALT (SGPT) atau AST (SGOT) lebih dari 500 U/L, perlu pemeriksaan lanjutan berikut: IgM anti-HAV, HBsAg, IgM anti-HBc (bila HBsAg positif), Anti-HCV atau HCV RNA, IgM anti-HDV (bila HBsAg positif), dan IgM anti-HEV¹.
Hasil pemeriksaan minimal yang ada menunjukkan kondisi berikut:² IgM anti-HAV negatif, HBsAg negatif atau IgM anti-HBc (pada HBsAg positif), dan anti-HCV atau HCV RNA negatif.
Jika hasil tidak menunjukkan kondisi-kondisi di atas, anak perlu mendapat penanganan sebagai virus hepatitis akut.
Sementara jika hasil menunjukkan kondisi-kondisi di atas, anak kemungkinan mengalami virus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.
Perlu diketahui:
¹: pemeriksaan hepatitis D dan hepatitis E saat ini belum tersedia secara luas di Indonesia.
²: karena masih terbatasnya pemeriksaan hepatitis D dan E, skrining awal cukup pemeriksaan hepatitis A, B, dan C.
³: Wajib dilaporkan tanpa melihat penyebab lainnya.
Sumber: Artikel Hellosehat.com berjudul: Perkembangan Terbaru Seputar Hepatitis Misterius pada Anak, klik disii