Berita Situbondo
Tangis Haru Warga Binaan Rutan Situbondo Bertemu dan Basuh Kaki Ibundanya di Hari Kartini
Tak hanya bertemu, namun para warga binaan juga diberi kesempatan untuk membasuh kedua ibu kandungnya.
Penulis: Izi Hartono | Editor: Titis Jati Permata
Seperti halnya di Rutan Situbondo kapasitasnya hanya 200 orang, namun jumlah penghuninya mencapai sebanyak 280 orang warga binaan.
"Ini menjadi tantangan bersama bagi kita, karena yang namanya Rutan ini dihuni orang yang masih berproses. Tapi kenyataanya sebanyak 75 persen itu warga binaan," ujar Edward Omar Sharif Hiariej.
Dengan kegiatan basuh kaki orang tua, kata Edward, pihaknya berharap tidak hanya dilakukan pada Hari Kartini, melainkan juga perlu dilakukan pada hari hari besar agama.
"Dengan bersimpuh dan basuh kaki orang tua ini dapat mengingatkan warga binaan untuk kembali ke rumah dan menyesali perbuatanya serta tidak mengulangi perbuatannya.
Saat ditanya tidak adanya anggaran pembinaan di Rutan, Edward menjelaskan memang ada hal yang berifat tehnis struktural dari Kementerian Keuangan yang tidak mudah dimasukkan begitu saja kepersoalan anggaran.
"Tadi kita sudah bicarakan dan akan berbicara dengan Menteri Keuangan, bagaimana Rutan kita banyak sekali warga binaan. Sedangan yang berstatus Rutan memang tidak ada anggaran untuk pembinaan," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Rutan Situbondo, Tomy Eliyus mengatakan, pihaknya tidak memungkiri Ibu Kartini banyak menginspirasi perempuan Indonesia.
"Tangal 21 April sangat berkesan, kegiatan ini tidak direncanakan dan momennya sangat pas Kita sebelumnya sudah dapat informasi kalau pak Wamenkumham akan datang memberikan penguatan kinerja," kata Tomy Eliyus kepada SURYA.co.id.
Momen ini, lanjutnya, sangat tepat dilalukan karena saat ini suasana di bulan Ramadan dan Hari Kartini yang sekaligus hari bakti Rutan dan Lapas.
"Tiga momen ini sangat berkaitan di hari ini," pungkasnya.