Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB

SIASAT LICIK Ziath Sebelum Bunuh Mahasiswa Kedokteran UB, Cinta Pacar Korban Gara-gara Cipika-Cipiki

Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan mahasiswa Kedokteran UB (Universitas Brawijaya) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25). 

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
surya/luhur pambudi/istimewa
Dari kiri ke kanan: Ziath Ibrahim Bal Biyd, TS dan Bagus Prasetya Lazuardi. Siasat licik Ziath sebelum bunuh Bagus terungkap. 

SURYA.CO.ID - Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan mahasiswa Kedokteran UB (Universitas Brawijaya) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25). 

Ternyata sebelum dibunuh, Bagus Prasetya Lazuardi sempat dibujuk rayu oleh tersangka, Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) alias ZI. 

Ziath adalah ayah tiri kekasih korban, TS (inisial).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengungkapkan, pada Kamis (7/4/2022), Bagus berencana pulang ke Tulungagung untuk menjenguk keluarganya. 

Zaith lalu menghubungi Bagus untuk mengajak bertemu. 

"ZI mengiming-imingi BP (Bagus) akan membelikan oleh-oleh untuk dibawa ke Tulungagung," terang Kombes Pol Dirmanto dikutip dari tayangan TV One, Senin (18/4/2022). 

Baca juga: BUKTI Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Berdarah Dingin, Sandiwara di Rumah Duka dan Salahkan Korban

Kemudian ZI mengajak mengendarai mobil Toyota Innova milik korban dan berputar-putar seputaran Kota Malang.

Di bagian lain, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengatakan, korban sempat diintimidasi menggunakan pistol mainan berwarna hitam sebelum dihabisi.

Tersangka juga berupaya mencecar korban dengan menuduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak tirinya, melalui percakapan via aplikasi.

"Eksekusi di Malang. Di pinggir jalan. Sendirian. Pertama diajak keluar untuk nongkrong, lalu mencari tempat, lalu dieksekusi. Korban, di samping kiri. Tersangka nyetir," ujarnya di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022).

Saat itu korban tewas seketika, setelah dibekap bagian kepalanya menggunakan kantung kresek oleh tersangka. 

Tak cukup itu, tersangka juga menindih dada korban menggunakan lutut, di atas tempat duduk atau jok mobil.  

Setelah korban dipastikan tidak bergerak atau tewas, tersangka tidak lantas membawanya ke Kabupaten Pasuruan untuk membuang jenazah korban. 

Melainkan, menyimpan jenazah di dalam mobil Toyota Kijang Innova bernopol N-1966-IG, milik korban. 

Dia kemudian, memarkirkan mobil itu di area parkir sebuah ruko di kawasan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo No 31F, Blimbing, Kota Malang. 

Pada Jumat (8/4/2022) dini hari, tersangka menitipkan kunci mobil tersebut ke rumah seorang temannya, yang berinisial YP. Lalu, pulang ke rumahnya, dengan menyewa jasa antar ojek online (Ojol). 

Kemudian, pada pagi harinya. Tersangka berupaya kembali mengambil kunci mobil dari kediaman temannya untuk berniat mencari tempat yang aman untuk membuang jenazah. 

Setelah berkeliling mencari area tempat yang dirasa pas atau minim jangkauan masyarakat, yakni di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan. 

Di situlah tersangka membuang jenazah dengan menutup bagian tubuh korban menggunakan tumpukan rumput liar. 

"Dia milih semak semak itu secara asal. Dia sempat memutar-mutar ke daerah lain untuk mencari tempat pembuangan. Eksekusi jam 22.00, dibuang jam 7-8 pagi, iya tanggal 8," terangnya. 

Gara-gara Kebiasaan Cipika-Cipiki

Terduga pembunuh mahasiswa kedokteran UB diduga ayah tiri kekasihnya. Motif asmara mencuat.
Terduga pembunuh mahasiswa kedokteran UB diduga ayah tiri kekasihnya. Motif asmara mencuat. (surya/galih lintartika/istimewa)

Di bagian lain, terungkap kebiasaan tersangka dan anak tirinya, TS yang memunculkan benih-benih cinta.  

Ternyata, selama ini setiap TS mau berangkat sekolah hingga kuliah selalu cium tangan diikuti cipika cipiki kepada Ziath. 

Kebiasaan yang umumnya dilakukan anak ke orangtua itu ditanggapi berbeda Ziath. 

Dia mulai jatuh cinta dengan anak tirinya itu sejak 3-4 tahun silam.

Bahkan, saking kuatnya perasaan tersebut. Tersangka sempat memiliki keinginan untuk menikahi TS, anak tirinya sendiri. 

Namun, keinginan Ziath itu sempat diurungkan setelah mendapat teguran dari temannya, atau dalam konteks penyidikan kasus ini, sebagai saksi. 

Karena itu lah, ketika mengetahui TS menjalin hubungan dengan Bagus, Ziath pun naik darah. 

Atas peristiwa ini, TS tampak sangat terpukul. 

Hal ini terlihat saat dia menjalani pemeriksaan di Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022) sore.

Tak sendirian. Perempuan berambut panjang dan berkacamata itu, datang bersama ibundanya, yang tampak mengenakan busana berkerudung serba warna putih. 

Keduanya, ditemani seorang kerabat perempuan mereka, untuk menjalani sesi pemeriksaan tambahan untuk melengkapi pemberkasan kasus tersebut. 

Selama berjalan menyusuri halaman teras Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim hingga masuk ke ruang penyidik. Ketiganya lebih memilih bungkam. 

Bahkan, kedua mata mereka seperti berusaha menghindari sorot lensa kamera yang diarahkan oleh para awak media yang menunggu mereka sejak lama. 

Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro membenarkan, semua anggota keluarga tersangka, masih harus menjalani pemeriksaan terkait kasus yang menjerat tersangka. 

Pemeriksaan lanjutan tersebut, dimaksudkan untuk melengkapi berkas perkara yang menjerat tersangka. 

"Seluruh keluarganya, anak tiri istri, pokoknya satu rumahnya kami periksa semua," katanya pada awak media di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022). 

Kemudian, Biantoro mengungkapkan, kondisi kedua orang yang berstatus saksi itu, masih dalam keadaan syok. 

"Untuk keluarganya, anaknya, semua syok. Dia tidak menyangka, bahwa bapak tiri atau suami dari ibunya  seperti itu," jelasnya. 

Hingga saat ini, penyidik memastikan, hanya ada seorang tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut, yakni, Ziath Ibrahim Bal Biyd

"Tetap, tersangka satu, yakni ayah tirinya. Si anak tidak mengetahui sama sekali. Karena ayah tirinya cemburu karena yang biasa kalau pagi ke sekolah atau kuliah itu cium tangan cipika-cipiki, semenjak punya pacar, jadi enggak lagi," pungkasnya. 

Kuasai Harta Korban

Ziath, pembunuh mahasiswa kedokteran UB mengaku mencintai pacat korban.
Ziath, pembunuh mahasiswa kedokteran UB mengaku mencintai pacat korban. (surya/luhur pambudi/istimewa)

Selain motif asmara, ternyata ada alasan lain yang membuat Ziath Ibrahim Bal Biyd membunuh Bagus.

Wakil Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Ronald Ardiyanto Purba mengatakan, tersangka kerap kali meminta uang kepada korban. 

Sebelum mengeksekusi korban, pelaku juga memeras seluruh uang yang berada dalam kartu ATM korban, melalui layanan aplikasi M-Banking. 

"Korban sering dimintai uang oleh tersangka. Dan yang terakhir, dari rekening M Banking-nya, dipindahkan ke rekening tersangka," katanya di Gedung Humas Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022). 

Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengungkapkan, tersangka menguras hampir semua uang di dalam ATM korban, senilai Rp3,4 juta. 

"Rp3,4 juta, melalui M-banking dari bank (swasta). Enggak pernah cekcok. Karena dia cemburu dan menaruh hari dengan anak tirinya, dan juga kesusahan ekonomi, sehingga dia nekat," ujar Lintar.

Mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu, juga menambahkan, tersangka juga sempat berupaya untuk menjual mobil Toyota Kijang Innova bernopol N-1966-IG, milik korban ke seorang kenalannya. 

Tersangka berupaya menjual mobil tanpa surat-surat keabsahan penyerta; STNK, BPKB, bahkan plat nopol, hasil kejahatannya itu, dari mulut ke mulut. 

"Mencoba mencari pembeli. (Kesulitan mencari pembeli) iya," pungkas Lintar. 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved