Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB
SIASAT LICIK Ziath Sebelum Bunuh Mahasiswa Kedokteran UB, Cinta Pacar Korban Gara-gara Cipika-Cipiki
Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan mahasiswa Kedokteran UB (Universitas Brawijaya) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25).
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
Tak sendirian. Perempuan berambut panjang dan berkacamata itu, datang bersama ibundanya, yang tampak mengenakan busana berkerudung serba warna putih.
Keduanya, ditemani seorang kerabat perempuan mereka, untuk menjalani sesi pemeriksaan tambahan untuk melengkapi pemberkasan kasus tersebut.
Selama berjalan menyusuri halaman teras Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim hingga masuk ke ruang penyidik. Ketiganya lebih memilih bungkam.
Bahkan, kedua mata mereka seperti berusaha menghindari sorot lensa kamera yang diarahkan oleh para awak media yang menunggu mereka sejak lama.
Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro membenarkan, semua anggota keluarga tersangka, masih harus menjalani pemeriksaan terkait kasus yang menjerat tersangka.
Pemeriksaan lanjutan tersebut, dimaksudkan untuk melengkapi berkas perkara yang menjerat tersangka.
"Seluruh keluarganya, anak tiri istri, pokoknya satu rumahnya kami periksa semua," katanya pada awak media di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022).
Kemudian, Biantoro mengungkapkan, kondisi kedua orang yang berstatus saksi itu, masih dalam keadaan syok.
"Untuk keluarganya, anaknya, semua syok. Dia tidak menyangka, bahwa bapak tiri atau suami dari ibunya seperti itu," jelasnya.
Hingga saat ini, penyidik memastikan, hanya ada seorang tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut, yakni, Ziath Ibrahim Bal Biyd.
"Tetap, tersangka satu, yakni ayah tirinya. Si anak tidak mengetahui sama sekali. Karena ayah tirinya cemburu karena yang biasa kalau pagi ke sekolah atau kuliah itu cium tangan cipika-cipiki, semenjak punya pacar, jadi enggak lagi," pungkasnya.
Kuasai Harta Korban

Selain motif asmara, ternyata ada alasan lain yang membuat Ziath Ibrahim Bal Biyd membunuh Bagus.
Wakil Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Ronald Ardiyanto Purba mengatakan, tersangka kerap kali meminta uang kepada korban.
Sebelum mengeksekusi korban, pelaku juga memeras seluruh uang yang berada dalam kartu ATM korban, melalui layanan aplikasi M-Banking.