Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB
SIASAT LICIK Ziath Sebelum Bunuh Mahasiswa Kedokteran UB, Cinta Pacar Korban Gara-gara Cipika-Cipiki
Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan mahasiswa Kedokteran UB (Universitas Brawijaya) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25).
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
Pada Jumat (8/4/2022) dini hari, tersangka menitipkan kunci mobil tersebut ke rumah seorang temannya, yang berinisial YP. Lalu, pulang ke rumahnya, dengan menyewa jasa antar ojek online (Ojol).
Kemudian, pada pagi harinya. Tersangka berupaya kembali mengambil kunci mobil dari kediaman temannya untuk berniat mencari tempat yang aman untuk membuang jenazah.
Setelah berkeliling mencari area tempat yang dirasa pas atau minim jangkauan masyarakat, yakni di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan.
Di situlah tersangka membuang jenazah dengan menutup bagian tubuh korban menggunakan tumpukan rumput liar.
"Dia milih semak semak itu secara asal. Dia sempat memutar-mutar ke daerah lain untuk mencari tempat pembuangan. Eksekusi jam 22.00, dibuang jam 7-8 pagi, iya tanggal 8," terangnya.
Gara-gara Kebiasaan Cipika-Cipiki

Di bagian lain, terungkap kebiasaan tersangka dan anak tirinya, TS yang memunculkan benih-benih cinta.
Ternyata, selama ini setiap TS mau berangkat sekolah hingga kuliah selalu cium tangan diikuti cipika cipiki kepada Ziath.
Kebiasaan yang umumnya dilakukan anak ke orangtua itu ditanggapi berbeda Ziath.
Dia mulai jatuh cinta dengan anak tirinya itu sejak 3-4 tahun silam.
Bahkan, saking kuatnya perasaan tersebut. Tersangka sempat memiliki keinginan untuk menikahi TS, anak tirinya sendiri.
Namun, keinginan Ziath itu sempat diurungkan setelah mendapat teguran dari temannya, atau dalam konteks penyidikan kasus ini, sebagai saksi.
Karena itu lah, ketika mengetahui TS menjalin hubungan dengan Bagus, Ziath pun naik darah.
Atas peristiwa ini, TS tampak sangat terpukul.
Hal ini terlihat saat dia menjalani pemeriksaan di Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022) sore.