Mahasiswa Kedokteran UB Dibunuh

Jadi Ojek Online Aktivitas Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Sehari-hari dan Ini Kesaksian Tetangga

Berikut ini kesaksian tetangga yang membeberkan perilaku pembunuh mahasiswa kedokteran UB , ternyata sehari-hari menjadi ojek online dan serabutan.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Luhur Pambudi
Jadi Ojek Online Aktivitas Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Sehari-hari dan Ini Kesaksian Tetangga 

SURYA.co.id | SURABAYA - Berikut ini kesaksian tetangga yang membeberkan perilaku pembunuh mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya), Bagus Prasetya Lazuardi (25) ternyata sehari-hari menjadi ojek online dan kerja serabutan.

Sosok pembunuh mahasiswa kedokteran UB adalah Ziath Ibrahim Bal Biyd (37). Dia ditangkap anggota Polda Jatim di rumahnya pada Jumat pagi pekan lalu.

Status Ziath Ibrahim Bal Biyd sendiri telah menyandang sebagai tersangka pembunuhan berencana oleh penyidik Polda Jatim.

Dia terancam hukuman kurungan penjara selama 20 tahun.

Bahkan, dalam kasus ini, istri dan anak tirinya sekaligus pacar Bagus inisial TS juga ikut terseret.

Mereka turut diperiksa oleh penyidik Polda Jatim pada Senin kemarin. 

Ziath mengaku tega membunuh Bagus setelah membaca isi chat di HP korban yang berkomunikasi dengan anak tirinya. 

Ziath mengaku isi chat tersebut mengarah ke konten pelecehan seksual. Namun, pernyataan Ziath berbeda dengan yang diungkapkan oleh penyidik Polda Jatim.

Baca juga: ISI CHAT Ini Bikin Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Cemburu Buta dan Fakta Baru Sosok Ziath Ibrahim

Isi chat ini bikin pembunuh mahasiswa kedokteran UB cemburu buta dan ada fakta baru terkait kehidupan sehari-hari sosok Ziath Ibrahim Bal Biyd.
Isi chat ini bikin pembunuh mahasiswa kedokteran UB cemburu buta dan ada fakta baru terkait kehidupan sehari-hari sosok Ziath Ibrahim Bal Biyd. (Kolase SURYA.co.id/Luhur Pambudi/slashgear.com)

Pihak penyidik mengatakan, motif Ziath menghabisi nyawa anak dari dokter kandungan terkenal di Tulungagung, dr Tutit Lazuardi itu karena cemburu.

Ziath juga berencana menikahi anak tirinya itu. Informasi itu didapatkan dari kesaksian temannya yang jadi saksi kasus Ziath. 

Lantas siapa sosok Ziath sebenarnya. Rupanya, Ziath tidak memiliki pekerjaan tetap alias serabutan.

Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro mengungkapkan, tersangka selama ini dikenal sebagai ojek online (Ojol).

Namun, ia tidak mengetahui pasti, berapa lama pria berambut nyaris plontos itu menekuni profesi tersebut.

"Dia profesi ojol," ujar mantan Kabag Ops Polres Sidoarjo itu, saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Pacar dan Ibu TS Syok Keluarga Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Diperiksa Polda Jatim dan Bungkam

Pacar Bagus Prasetya Lazuardi berinisial TS dan ibu TS masih syok. Penyidik Polda Jatim menyatakan, semua anggota keluarga pembunuh mahasiswa kedokteran UB itu diperiksa. Sementara, ayah korban, dr Tutit Lazuardi mengaku masih menyiapkan mental sebelum diperiksa penyidik.
Pacar Bagus Prasetya Lazuardi berinisial TS dan ibu TS masih syok. Penyidik Polda Jatim menyatakan, semua anggota keluarga pembunuh mahasiswa kedokteran UB itu diperiksa. Sementara, ayah korban, dr Tutit Lazuardi mengaku masih menyiapkan mental sebelum diperiksa penyidik. (SURYA.co.id/Luhur Pambudi)

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengungkapkan, tersangka tidak terlalu lama menekuni profesi tersebut.

Bahkan, tersangka juga tidak bisa dikatakan rajin untuk mengaktivasi aplikasi layanan orderan kustomer, atau biasa disebut 'on bid'.

"Dia ojol, tapi enggak jelas. Tidak aktif dia. Serabutan," pungkas mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu.

Kesaksian tetangga

Sosok Ziath lebih dikenal oleh tetangganya sebagai orang yang menutup diri.

Dia hidup di Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Salah satu tetangganya, Agus mengungkapkan perilaku Ziath.

Baca juga: 5 FAKTA Keji Pembunuhan Berencana Mahasiswa Kedokteran, Tergiur Kecantikan Anak Tiri & Peras Korban

"Dia itu (Ziath) biasa dikenal warga dengan nama panggilan Han. Orangnya tidak mau kumpul sama tetangga," ujar Agus saat ditemui TribunJatim.com di lokasi, Minggu (17/4/2022).

Bahkan, lanjut Agus, Ziath terbilang sebagai warga yang jarang atau tidak pernah bertegur sapa dengan tetangga di sekitar permukimannya.

"Enggak pernah semrawung (akrab) sama tetangga. Orangnya tertutup," pungkasnya.

Cemburu buta lihat Bagus dan anak tiri bahagia

Menurut rekan keluarga tersangka berinisial P, Bagus bersama TS sering mengunggah momen bahagia di media sosial.

Sehingga, hal inilah yang diduga menjadi alasan kecemburuan

"Sepengetahuan saya, sejauh ini hubungan TS dengan korban baik-baik saja. Saya mengikuti media sosialnya, dan terlihat baik-baik saja. Kelihatan bahagia di story media sosialnya," ujarnya kepada TribunJatim.com, Senin (18/4/2022).

P juga menjelaskan, nampaknya setiap TS berhubungan dengan seorang laki-laki tak pernah berjalan mulus.

Baca juga: AKAN NIKAHI ANAK TIRI Pengakuan Ziath Ibrahim Bal Biyd dan Tega Bunuh Mahasiswa Kedokteran UB

Sebab, pengakuan P dari cerita TS dengan pacar sebelumnya, sempat terjadi masalah.

Ia menduga, bahwa hubungan tersebut tak direstui oleh keluarga TS.

"Sama pacarnya yang sebelumnya putus. Setahuku, entah itu dalam artian tidak disetujui keluarganya atau ada masalah lain," jujurnya.

Perlu diketahui, P merupakan sahabat dan kenal akrab dengan kakak TS.

Sementara itu, TribunJatim.com berusaha menghubungi TS via Whatsapp. Untuk menanyakan terkait kejadian yang telah menimpa keluarganya tersebut.

Namun saat dihubungi, nomor TS tidak aktif. Meski begitu, foto profil TS masih tercantum jelas.

Anak tiri dan istri diperiksa

TS, kekasih Bagus Prasetya Lazuardi (25) korban pembunuhan, yang dilakukan oleh Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) ayah tirinya, kembali menjalani pemeriksaan di Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022) sore.

Tak sendirian. Perempuan berambut panjang dan berkacamata itu, datang bersama ibundanya, yang tampak mengenakan busana berkerudung serba warna putih.

Keduanya, ditemani seorang kerabat perempuan mereka, untuk menjalani sesi pemeriksaan tambahan untuk melengkapi pemberkasan kasus tersebut.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Cemburu Usai Baca Chat Bagus Prasetya Lazuardi dengan Anak Tirinya

Selama berjalan menyusuri halaman teras Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim hingga masuk ke ruang penyidik. Ketiganya lebih memilih bungkam.

Bahkan, kedua mata mereka seperti berusaha menghindari sorot lensa kamera yang diarahkan oleh para awak media yang menunggu mereka sejak lama.

Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro membenarkan, semua anggota keluarga tersangka, masih harus menjalani pemeriksaan terkait kasus yang menjerat tersangka.

Pemeriksaan lanjutan tersebut, dimaksudkan untuk melengkapi berkas perkara yang menjerat tersangka.

"Seluruh keluarganya, anak tiri istri, pokoknya satu rumahnya kami periksa semua," katanya pada awak media di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022).

Kemudian, Biantoro mengungkapkan, kondisi kedua orang yang berstatus saksi itu, masih dalam keadaan syok.

"Untuk keluarganya, anaknya, semua syok. Dia tidak menyangka, bahwa bapak tiri atau suami dari ibunya seperti itu," jelasnya.

Hingga saat ini, penyidik memastikan, hanya ada seorang tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut, yakni, Ziath Ibrahim Bal Biyd.

"Tetap, tersangka satu, yakni ayah tirinya. Si anak tidak mengetahui sama sekali. Karena ayah tirinya cemburu karena yang biasa kalau pagi ke sekolah atau kuliah itu cium tangan cipika-cipiki, semenjak punya pacar, jadi enggak lagi," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang.

Saat ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian, di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).

Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.

Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah kering membekas di tangan kirinya.

Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, diduga kuat, korban tewas karena dibunuh. Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.

Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.

Sepintas hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan. Namun, mayat masih mengenakan pakaian lengkap.

Yakni memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam. Kemudian, arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp150 ribu.

Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved