Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB

TERKUAK Kisah Cinta Mahasiswa Kedokteran UB Sebelum Dibunuh Ayah Tiri Pacar, Sama-sama Calon Dokter

Akhirnya terungkap kisah cinta Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya) dengan kekasihnya, TS (inisial). 

Penulis: David Yohanes | Editor: Musahadah
istimewa
ZI (dua dari kanan), terduga pembunuh mahasiswa kedokteran UB saat takziah di rumah korban pada Rabu (13/4/2022). 

SURYA.CO.ID - Akhirnya terungkap kisah cinta Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya) dengan kekasihnya, TS (inisial). 

Seperti diketahui, kisah cinta keduanya berakhir tragis setelah Bagus Prasetya dibunuh ZI (37), ayah tiri TS pada Kamis (7/4/2022). 

Pembunuhan ini diduga berlatar belakang asmara karena ZI cemburu dengan hubungan Bagus dan anak tirinya. 

Menurut dr Tutit Lazuardi, ayah Bagus Prasetya Lazuardi, putranya baru satu bulan menjalin hubungan dengan TS. 

Diduga hubungan ini terjadi saat Bagus dan TS sama-sama praktik di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar.

Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP Mahasiswa Kedokteran UB Dihabisi Pakai Plastik hingga Siasat Licik Ayah Tiri Pacar

"TS ini sebenarnya dua tingkat di bawahnya. Tapi sering praktik bareng di sejumlah rumah sakit," ungkap dr Tutit.

Dokter spesialis kandungan terkenal di Tulungagung ini mengaku sang putra, Bagus juga tidak pernah menceritakan hubungannya dengan TS kepada dia. 

Dia baru tahu hubungan ini setelah mendapat cerita dari teman-teman Bagus, saat kasus ini sedang ramai.

Sehingga saat ZI, TS dan ibunya datang takziah, dr Tutit sudah tahu hubungan mereka.

"Sebenarnya saya juga tahu mereka ini calon besan. Tapi gak menduga seperti ini," ujarnya.

Dr Tutit mengakui jika TS beserta orang tuanya datang takziah selepas pemakaman Bagus pada Rabu (13/4/2022) siang.

"Mereka sempat pamit mau ke kerabatnya. Sore lalu datang lagi mau pamitan balik ke Malang," terang dr Tutit.

Selama takziah ZI dan dr Tutit banyak bicara soal kondisi Malang saat ini.

Namun tidak berbicara soal Bagus secara khusus.

Sebelum pulang itulah dr Tutit foto bersama mereka, hingga fotonya beredar dan menjadi perbincangan.

"Karena setiap tamu yang akan pulang juga berfoto. Jadi saya juga tidak berpikir aneh-aneh," ucap dr Tutit.

Saat pemakaman di Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, dr Tutit mengaku melihat TS.

Saat itu TS datang bersama para dokter muda dan teman-teman Bagus.

Namun dr Tutit mengaku tidak tahu pasti, apakah ZI ikut datang ke pemakaman.

Dr Tutit mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak laki-lakinya ini.

Namun ayah empat anak ini mengaku masih sangat terpukul.

Meski demikian dr Tutit mulai melayani para pasiennya selama ini.

"Saya tidak mau mendengar berita apa pun soal masalah in. Kalau ada yang cerita, saya setop, saya lebih baik tidak tahu," katanya.

Bahkan dr Tutit tidak tahu jika ZI, ayah tiri TS sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Dokter yang terkenal sangat ramah ini mengaku masih mempersiapkan mental, sebelum dimintai keterangan di Polda Jatim.

Rencananya dr Tutit akan memberikan keterangan sebagai saksi dalam perkara ini.

"Mungkin dalam minggu-minggu ini saya akan ke Polda. Nunggu hati saya tenang dulu," tandasnya.

Seperti diketahui, foto ZI yang takziah ke rumah orang tua korban menjadi perbincangan warganet.

Dalam foto itu terlihat dr Tutit memegang tangan ZI, seorang beliau menaruh rasa percaya pada ZI.

Sementara ZI tersenyum ke arah kamera. 

Kronologi Lengkap

Beredar foto dr Tutit Lazuardi digandeng terduga pembunuh mahasiswa kedokteran UB saat takziah k rumah duka di Tulungagung.
Beredar foto dr Tutit Lazuardi digandeng terduga pembunuh mahasiswa kedokteran UB saat takziah k rumah duka di Tulungagung. (Kolase SURYA.co.id/Istomewa)

Akhirnya kronologi lengkap mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25) dihabisi hingga sosok pembunuhnya terungkap. 

ZI yang berupakan warga Jalan Halmahera II, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang diduga menghabisi korban menggunakan kantong plastik kresek pada Kamis (7/4/2022) malam. 

Kantong plastik ini dipakai membekap kepala korban hingga sulit bernafas. 

Tak cuma itu, untuk memastikan korban tewas, ZI sempat menindih dada calon dokter asal Tulungagung, Jawa Timur tersebut.

Dengan berat tubuhnya, ZI membuat korban tak bergerak dan menghembuskan nafas terakhir.

Setelah memastikan korbannya tewas, ZI kemudian membuang jenazah di sebuah lahan kosong Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan.

Lalu, menutupinya dengan tumpukan rumput ilalang yang banyak tumbuh di kawasan tersebut, agar tidak diketahui orang.  

Usai menghabisi nyawa Bagus, ZI berupaya menghilangkan jejak. 

Namun, bukan memilih kabur atau menghilang dari kehidupan atau aktivitas sosial yang telah berjalan seperti biasanya. 

ZI justru berupaya menghilang barang bukti yang berpotensi menjadi petunjuk perbuatan jahatnya. 

Salah satunya, berupaya menitipkan mobil milik korban, mobil Toyota Kijang Innova bernopol N-1966-IG, kepada seorang temannya, berinisial HE, yang bermukim di Jalan Sekargadung, Banjararum, Singosari, Kota Malang. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, setelah mengekusi korbannya  pada pukul 22.00 WIB, Kamis (7/4/2022), ZI langsung membawa mobil korbannya itu, ke kediaman HE, untuk dititipkan sementara di sana. 

Selama dititipkan, ZI sempat mendokumentasikan mobil tersebut dalam bentuk file foto di ponselnya.

Kemudian, berencana untuk menjual mobil tersebut, melalui beberapa orang temannya.

Lima hari kemudian, jenazah korban ditemukan pertama kali oleh warga, di sebuah lahan kosong Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022). 

Jenazah Bagus lalu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (13/4/2022) dini hari.

Dari hasil autopsi jenazah Bagus yang dilakukan di RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong menunjukkan tanda-tanda janggal penyebab kematian Bagus. Ditemukan ada bekas luka kekerasan.

"Dari dokter yang melakukan autopsi disimpulkan jika BLP ini mengalamai kekerasan benda tumpul di bagian dada, sehingga paru-parunya mengempis," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo, Rabu (13/4/2022).

Dia mengatakan, dugaan awal, korban kesulitan bernafas karena paru-parunya mengempis. Hal itulah yang membuat korban meninggal.

"Jadi ada indikasi kuat, korban adalah korban pembunuhan," lanjutnya.

Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto, membeber dugaan korban dihabisi di lokasi berbeda dengan TKP penemuan jasadnya,

"Sebab, posisi mayat korban tidak jauh dari jalan raya, serta disembunyikan ke dalam semak-semak," kata Adhi melalui sambungan telepon, Kamis (14/4/2022). 

ZI akhirnya ditangkap tim Jatanras Polda Jatim di Kota Malang pada Jumat (15/4/2022).

Polisi juga langsung menggelar rekonstruksi di rumah ZI di hari yang sama. 

Rico Briliantino, ketua RT setempat sempat diminta oleh pihak kepolisian untuk menjadi saksi pada rekonstruksi itu, selain saudara ZI. 

"Pada Jumat (15/4/2022) sekitar pukul 23.00 WIB, saya didatangi oleh anggota polisi dari Polda Jatim. Mereka menyuruh saya menjadi saksi, lalu saya tanya saksi apa, terus mereka menjawab jadi saksi rekonstruksi pembunuhan. Saat saya datang, saya lihat dia (ZI) sudah diborgol," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (17/4/2022).

Ia menyaksikan pihak kepolisian mengambil beberapa barang bukti, yakni palu dan pisau kecil yang dimasukkan ke jok sepeda motor milik ZI.

"Saat itu, saya lihat ada palu sama pisau kecil. Setelah itu, jok sepeda motor dia (ZI) dibuka," jujurnya.

Rico juga mengaku, tak mendengar secara jelas percakapan antara ZI dengan pihak kepolisian.

Namun, ia sempat mengetahui bahwa pada rekonstruksi tersebut, ada adegan pengambilan palu yang di masukkan ke jok motor.

"Yang saya tahu, adegan pertama ambil palu, adegan kedua dimasukkan ke jok sepeda motor. Kemudian adegan ketiga, ZI menghubungi seseorang dan janjian dengan seseorang di daerah Sukun," terangnya.

Rico juga menuturkan, saat rekonstruksi itu berlangsung, ibu terduga pelaku berinisial S sempat melihat proses rekonstruksi dan menangis.

"Setelah itu, ibunya diminta ke rumah saudaranya yang ada di bagian belakang. Kemudian, si anaknya itu (ZI) diberi waktu oleh polisi, lalu ia (ZI) bilang ke saya tolong titip ibu," ujarnya. 

Setelah itu, ZI digiring ke Purwodadi, Pasuruan untuk menjalani rekonstruksi saat membuang jasad Bagus. 

Dari pengamatan surya.co.id, tampak terduga pembunuh ini mengenakan kaus warna hitam, rambut cepak, tinggi sekitar 165 sentimeter, kulit sawo matang, dengan dua tangan terikat.

Dia ada dalam rombongan mobil Toyota Innova warna hitam, tanpa nopol yang disinyalir mobil milik korban.

Pria itu dengan tenang turun dari mobil, dan menunjukkan lokasi pembuangan mayat korban.

Ada beberapa adegan yang diperagakan oleh terduga pelaku pembunuhan.

Mulai dari cara terduga pelaku memasukkan mobil ke area kosong bekas bongkaran gudang itu, hingga cara pelaku menurunkan korban dari mobilnya.

Termasuk, pelaku juga sempat mempraktekkan saat ia mencekik leher korban.

Adegan per adegan diperagakan dengan sangat rapi sekali oleh pelaku.

Pelaku terlihat sangat serius menunjukkan aksi jahatnya menghabisi korban, dan ia tetap tenang menujukkan apa yang dilakukan saat membuang korban.

Dalam rekonstruksi ini, ada tujuh mobil rombongan tim Subdit Jatanras Direskrimum Polda Jawa Timur yang mendatangi lokasi penemuan mayat, Bagus Prasetya Lazuardi ini.

Rekonstruksi hanya dilakukan sekitar 30 menit, mulai pukul 01.05 wib.

Masyarakat setempat yang menyaksikan proses jalannya rekontruksi ini dilarang untuk mendekat. Termasuk wartawan yang juga dilarang mendekat agar prosesnya bisa lebih cepat.

Tidak ada keterangan apapun yang disampaikan tim jatanras Polda Jawa Timur. "Ke pak kabid saja ya mas, mohon maaf ini kasus nasional. Jadi langsung ke pak kabid saja ya, saya tidak ada kapasitasnya," kata salah satu petugas yang menolak saat dimintai keterangan.

Sementara itu, informasi dari Polda Jatim mengungkap, terduga pelaku yang menjalani rekonstruksi ini adalah otak sekaligus eksekutor pembunuhan.

Direktur Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto masih enggan merinci bagaimana proses tahapan lanjutan pascapelaku ditangkap.

Termasuk, perihal tahapan rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut, yang bakal dilangsungkan oleh anggotanya. 

Namun, ia membenarkan, pelaku utama pembunuhan tersebut, telah ditangkap di sebuah daerah di Malang, Jumat (15/4/2022). Dan, hingga kini, proses tahapan penyidikan terhadap pelaku, masih terus bergulir. 

"Benar (ditangkap). Tapi masih proses pemeriksaan pembuktian. Mohon waktu (penyidik berlangsung)," ujar Totok saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (15/4/2022). 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved