Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
KASUS SUBANG TERBARU, Ekspresi Yosef dan Yoris saat Dikabarkan Ditangkap dan Tanggapan Polda Jabar
Jelang delapan bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat terjadi, polisi belum juga mengungkap dalang dan pelakunya
Yang pasti, Indra yakin kasus ini tidak akan ditenggelamkan oleh polisi karena sudah berskala internasional.
Dituding Bayari Saksi

Sebelumnya, Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim dan adik Yosef atau adik ipar korban Tuti, Mulyana sebagai tertuduhnya.
Benarkah Indra Zainal dan Mulyana membayar saksi?
Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG, Saksi Pertama Lihat Kaki Korban di Alphard Bersuara, Bantah Kecurigaan ke Danu?
Tudingan itu langsung dibantah Indra seperti dikutip dari wawancara yang tayang di channel youtube Heri Susanto pada 31 Maret 2022.
Indra mengakui memang dia memberikan sejumlah uang untuk para saksi tapi bukan untuk menyuap.
Dijelaskan Indra, dia rela memberikan uang untuk saksi karena warganya itu sulit ketika diminta bersaksi di kepolisian karena alasan kerja.
Pasalnya, sebagian saksi ini adalah buruh harian lepas, dimana ketika mereka tidak bekerja maka tidak mendapatkan uang.
Alasan kedua, itu sebagai bukti simpati terhadap korban yang mana mereka adalah keluarga Indra.
"Saya tidak mau ketika ada orang yang berbicara. Ini kan keluarganya, kok kades diam bae gak pernah tunjukkan simpatis sebagai keluarga," katanya.
Indra menegaskan uang itu hanya bagian simpati dia, pertama dia sebagai kepala desa, kedua sebagai keluarga korban.
"Artinya saya bukan bagi-bagi uang. wajarlah kalau saya kasih uang untuk ongkos dan saya sediakan mobil dari desa. itu untuk membantu pihak penyidik dalam meminta keterangan," ungkap Indra.
Disinggung tentang besaran uang yang diberikan ke saksi, Indra memastikan nilainya sangat kecil, hanya Rp 50 ribu per orang.
"TIdak besar, hanya bekal untuk makan.
Kalau menurut bahasa orang tua, mereka berangkat membawa perut dan membawa perut. Yang ditinggalkan perut anak istrinya," ujarnya.
Kenapa Mulyana dilibatkan?
Indra beralasan adik Yosef ini pernah mengatakan padanya untuk mau menyumpang para saksi jika dibutuhkan demi bisa mengungkap kasus ini segera.
"Pak Mul kasih ke saya, ada Rp 300 ribu ada Rp 400r ibu.
Satu saksi 50 ribu per orang untuk ongkos, karena kita tidak bisa mendampingi," akunya.
Indra tak mau ambil pusing dengan netizen yang terus menggoreng isu tersebut.
"Sebab sulit kalau ada netizen yang pikirannya sudah kotor pada saya sendiri dan Pak Mul," katanya.
Indra mengaku sampai saat ini polisi tidak pernah memanggil dia terkait hal ini.
Dan dia memastikan tidak ada penggiringan saksi.
"Tidak ada saksi yang ketakutan.
Malah pemerintah desa membantu ketika polisi butuh pak ini orang kok susah banget, saya turun ke lapangan mendekati dari hati ke hati.
Tolonglah ini keluarga saya dibantu," tukas Indra. (tribun jabar/berbagai sumber)