Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

KASUS SUBANG TERBARU, Ekspresi Yosef dan Yoris saat Dikabarkan Ditangkap dan Tanggapan Polda Jabar

Jelang delapan bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat terjadi, polisi belum juga mengungkap dalang dan pelakunya

Editor: Musahadah
Kompas TV
Yosef Hidayah tertawa ngakak menanggapi kabar dia ditangkap polisi dalam kasus subang. Begini reaksi Yoris. 

SURYA.CO.ID - Jelang delapan bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat terjadi, polisi belum juga mengungkap dalang dan pelakunya. 

Justru baru-baru ini ramai dikabarkan di media sosial ada dua saksi berinisial Yf dan Ys yang ditangkap polisi terkait kasus Subang

Kabar ini langsung menyentak Kepala Desa Jalancagak yang juga kerabat korban, Indra Zainal Alim

Indra langsung menghubungi Yosef Hidayah dan Yoris Raja Amanullah, istri dan anak korban Tuti Suhartini.   

Diakui Indra, meski kabar yang viral itu hanya menyebut inisial Yf dan Ys, namun dari daftar saksi yang ada nama itu mengarah ke Yosef dan Yoris. 

Ternyata setelah dihubungi via video call, ayah korban Amalia Mustika Ratu ini tengah bermain golf. 

Baca juga: TERBARU KASUS SUBANG, Watak Asli Tuti Dibeber Pria yang Diasuh, Tahu Calon Tersangka Bidikan Polisi

Yosef pun langsung tertawa ngakak begitu mendapat kabar kalau dia sudah ditangkap polisi. 

"Ini berarti telak wak, kalau begitu caranya wak," kata Indra seolah meledek para youtuber yang mengabarkan kabar hoax tersebut, 

Yosef pun langsung menandaskan jika kondisinya baik-baik saja. 

"Sehat, alhamdulillah," katanya sambil tertawa. 

Di bagian lain, Yoris yang dihubungi pun menunjukkan kondisinya di rumah persiapan berbuka puasa.

Berbeda dengan Yosef yang tertawa mendengar kabar dia ditangkap, Yoris hanya terlihat tersenyum tipis.  

"Ini A' Yoris juga ada," sebut Indra disambut tertawa renyah Yosef

Dari fakta ini, Indra berpesan kepada para youtuber untuk tidak menyebar kabar bohong. 

"Jadi sekali lagi membuat judul atau apapun. Para youtuber tolonglah jangan seperti itu.

Pertama membuat opini liar, kedua goreng menggoreng ini menyebarkan nama baik beliau," tandasnya. 

Lalu, kapan polisi akan menangkap para tersangka kasus ini? 

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo memastikan dalam mengungkap sebuah kasus, penyidik membutuhkan kejelasan pelaku. 

Saat ini telah ada 121 saksi yang dimintai keterangan dan 261 alat bukti yang dikumpulkan serta melibatkan tim khusus yang dibentuk Polda Jabar.  

"Kita juga butuh pembuktian yang jelas, petugaa tidak bekerja sembrono, maka membutuhkan waktu yang panjang. Karena memang membutuhkan kejelasan pembuktian, kalau harapan sudah jelas, kita ingin segera terungkap," terang Kombes Pol Ibrahim Tompo dikutip dari channel youtube Kompas.com.

Sebelumnya polisi juga sudah menyebarkan sketsa wajah pelaku dan menfalai sejumlah informasi. 

Ibrahim berharap masyarakat bisa aktif memberikan informasi mengenai sketsa wajah itu agar pihaknya bisa segera mengungkap pelakunya.

Watak Asli Tuti Terungkap

Tuti SUhartini, Tim Misteri Mbak Suci dan Amalia Mustika Ratu. Menjelang 2 bulan kasus Subang yang belum terungkap, Tim Misteri Mbak Suci ikut mencari ponsel Amalia yang diduga dibuang ke sungai di sekitar rumah TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Tuti SUhartini, Tim Misteri Mbak Suci dan Amalia Mustika Ratu. Menjelang 2 bulan kasus Subang yang belum terungkap, Tim Misteri Mbak Suci ikut mencari ponsel Amalia yang diduga dibuang ke sungai di sekitar rumah TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. (Kolase TribunBogor)

Menjelang pengungkapan kasus ini watak asli korban, Tuti Suhartini diungkapkan pria yang pernah diasuhnya. 

Pria itu adalah Indra Zainal Alim, Kades Jalancagak yang juga keponakan Tuti. 

Indra yang sejak awal mengawal kasus ini memastikan istri Yosef Hidayah itu orangnya tertutup.

Karena itu dia menyebut Tuti tidak memiliki musuh. 

“Kalau Bu Tuti itu gak punya musuh, karena orangnya tertutup,” ungkap Indra Zaenal dikutip dari tayangan youtube Misteri MBak Suci, Jumat (8/4/2022).

Paman Yoris itu mengatakan korban Tuti Suhartini dikenal sebagai sosok yang tertutup.

Ia pun menyebut apapun yang terjadi Tuti jarang menceritakan masalahnya kepada orang-orang lain.

Tuti hanya mengungkapkan perasaan atau curhatannya kepada sang kakak, Lilis Sulastri.

“Teman curhatnya itu Wa Lilis, kalau ada kejadian apa-apa ke Wa Lilis itu bicaranya,”

“Gak pernah misalnya kalau pulang ngaji, langsung pulang, itu kata ibu-ibu di sana,” ujarnya.

Meski mengaku mengenal Tuti, ternyata Indra belum pernah masuk ke dalam rumahnya yang menjadi tempat kejadian pembunuhan. 

Dia hanya kerap bertegur sapa ketika melintas di depan rumah Tuti.  

"Sampai sekarang saya belum pernah masuk ke rumahnya, dari awal pindah kesana

Kalau wak Tuti di luar saya lewat, itu saja," katanya. 

Meski begitu, Indra justru kerap berbincang lama dengan Tuti ketika lebaran. 

"Karena rumah almarhum bapak ibu cuma kehalangan satu rumah dengan saya," katanya.

Disinggung tentang pelaku dan dalang yang membunuh Tuti dan Amel, Indra mengaku tahu betul apa yang dilakukan pihak kepolisian. 

Menurutnya, selama hampir sembilan bulan ini kepolisian all out mengungkap kasus ini. 

"Saya tahu apa yang dilakukan pihak kepolidian untuk meyakinkan siapa yang jadi tersangka, siapa yang jadi otak pelaku," katanya. 

Hanya saja, Indra tidak bisa menyampaikan hal itu ke publik, 

"Itu ranah kepolisian. Saya tidak bisa intervensi, harus saya umumkan

Siapa saya?, saya kan hanya kepala desa yang wilayahnya jadi kasus itu," katanya. 

Yang pasti, Indra yakin kasus ini tidak akan ditenggelamkan oleh polisi karena sudah berskala internasional. 

Lihat video selengkapnya

Dituding Bayari Saksi

Yosef saat menitipkan Yoris ke Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim.
Yosef saat menitipkan Yoris ke Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim. (youtube Indra Zainal Chanel)

Sebelumnya, Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim dan adik Yosef atau adik ipar korban Tuti, Mulyana sebagai tertuduhnya.

Benarkah Indra Zainal dan Mulyana membayar saksi? 

Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG, Saksi Pertama Lihat Kaki Korban di Alphard Bersuara, Bantah Kecurigaan ke Danu?

Tudingan itu langsung dibantah Indra seperti dikutip dari wawancara yang tayang di channel youtube Heri Susanto pada 31 Maret 2022.   

Indra mengakui memang dia memberikan sejumlah uang untuk para saksi tapi bukan untuk menyuap.

Dijelaskan Indra, dia rela memberikan uang untuk saksi karena warganya itu sulit ketika diminta bersaksi di kepolisian karena alasan kerja. 

Pasalnya, sebagian saksi ini adalah buruh harian lepas, dimana ketika mereka tidak bekerja maka tidak mendapatkan uang. 

Alasan kedua, itu sebagai bukti simpati terhadap korban yang mana mereka adalah keluarga Indra.

"Saya tidak mau ketika ada orang yang berbicara. Ini kan keluarganya, kok kades diam bae gak pernah tunjukkan simpatis sebagai keluarga," katanya. 

Indra menegaskan uang itu hanya bagian simpati dia,  pertama dia sebagai kepala desa, kedua sebagai keluarga korban.

"Artinya saya bukan bagi-bagi uang. wajarlah kalau saya kasih uang untuk ongkos dan saya sediakan mobil dari desa. itu untuk membantu pihak penyidik dalam meminta keterangan," ungkap Indra. 

Disinggung tentang besaran uang yang diberikan ke saksi, Indra memastikan nilainya sangat kecil, hanya Rp 50 ribu per orang.  

"TIdak besar, hanya bekal untuk makan. 

Kalau menurut bahasa orang tua, mereka berangkat membawa perut dan membawa perut. Yang ditinggalkan perut anak istrinya," ujarnya.  

Kenapa Mulyana dilibatkan?

Indra beralasan adik Yosef ini pernah mengatakan padanya untuk mau menyumpang para saksi jika dibutuhkan demi bisa mengungkap kasus ini segera.

"Pak Mul kasih ke saya, ada Rp 300 ribu ada Rp 400r ibu. 

Satu saksi 50 ribu per orang untuk ongkos, karena kita tidak bisa mendampingi," akunya.  

Indra tak mau ambil pusing dengan netizen yang terus menggoreng isu tersebut.  

"Sebab sulit kalau ada netizen yang pikirannya sudah kotor pada saya sendiri dan Pak Mul," katanya.  

Indra mengaku sampai saat ini polisi tidak pernah memanggil dia terkait hal ini. 

Dan dia memastikan tidak ada penggiringan saksi.  

"Tidak ada saksi yang ketakutan. 

Malah pemerintah desa membantu ketika polisi butuh pak ini orang kok susah banget, saya turun ke lapangan mendekati dari hati ke hati. 

Tolonglah ini keluarga saya dibantu," tukas Indra. (tribun jabar/berbagai sumber)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved