Berita Magetan

CIRI-CIRI Penipu Modus Kirim Paket Misterius di Pertashop Magetan, Lebih Nekat dari Kasus Sebelumnya

Penipuan gaya baru bermodus kirim paket misterius yang tak dipesan terjadi di sebuah usaha Pertashop di Desa Ketangan, Kecamatan Sukomoro, Magetan

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Musahadah
Twitter @Nerokumaaa
Curhat Korban Paket COD Fiktif Berlogo Lazada Viral di Twitter. Terbaru, pengiriman paket misterius tanpa dipesan terjadi di Magetan. Ini ciri-ciri pelakunya. 

SURYA.CO.ID, MAGETAN - Penipuan gaya baru bermodus kirim paket misterius yang tak dipesan terjadi di sebuah usaha Pertashop di Desa Ketangan, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. 

Kalau pada kasus-kasus sebelumnya, penipu memilih perusahaan jasa pengiriman barang (ekspedisi) untuk melancarkan aksinya, kini pelaku nekat beraksi sendiri. 

Pelaku langsung datang ke sasaran sambil membawa paket misterius berupa satu boks sealer yang dihargai  Rp 1.850.000. 

Untuk membuat seakan-akan paket benar-benar dipesan, pelaku kejahatan itu juga memberi bon tanda terima.

Pelaku juga menulis nama Anton, diduga nama ini juga ditulis sekenanya, lengkap dengan nomor HP 0822 6281 722.

Baca juga: Waspada Modus Penipuan Baru, Pelaku Sasar Pertashop, Di Magetan Sudah Ada yang Jadi Korban

Muhammad Brian, pengurus Pertashop Kentangan mengungkapkan, karyawan yang mendapati paket tersebut tanpa konfirmasi ke pihaknya langsung membayar paket itu. 

Setelah dibuka, lanjut Brian, boks kardus bertuliskan "Mx Bond Auto Sealer", itu hanya berisi tiga tube sealer.

Lalu, bagaimana ciri-ciri pelaku? 

Menurut Brian, sesuai keterangan karyawannya, ciri ciri pelaku mengendarai Suzuki Ertiga putih.

Pelaku berbadan tinggi berkulit kuning langsat, pakai kacamata hitam.

Namun sayang, plat nomor polisi mobil Suzuki Ertiga putih itu tidak dicatat.

"Mungkin, nomor yang dipakai di mobilnya itu palsu. Alamat yang bertanggungjawab, misal kantor atau distributor dari barang yang dikirim itu tidak ada.

Brian juga memastikan tidak ada nama jasa pengiriman  (ekspedisi) di paket itu.

Kebetulan, di Pertashop itu tidak di pasang kamera CCTV seperti di Pertashop yang lain.

Kemungkinan pelaku ini sudah mengamati lokasi sasaran. Apalagi, waktu-waktu tertentu pemilik melakukan kontrol volume bbm yang tersimpan di tangki.

"Pelaku saya kira sudah mengamati. Sampai tidak adanya kamera CCTV, pelaku kejahatan itu tahu.

Lebih lihainya, saya kontrol bak penyimpanan (tangki) bbm di jam yang sama, pelaku tahu juga.

Kami tidak punya bukti apa apa.

Karyawan juga tidak memofonya," jelas Brian.

Dia berharap, kejadian yang menimpanya ini tidak terjadi kepada yang lain.

Karena harga yang diminta pelaku kejahatan itu sangat tinggi.

Padahal itu hasil penjualan dua hari di masa kenaikkan bbm ini.

"Di masa sulit ini, mohon semuanya berhati hati. Tidak perlu kita proteksi rapat-rapat.

Tapi waspada, karena tidak semua orang jahat.

Tapi ini wajar, menjelang lebaran, banyak orang butuh keperluan.

Alhamdulillah, ambil hikmahnya, tambah pandai," pungkas Muhammad Brian.

Karyawan Pertashop di Kabupaten Magetan yang menjadi korban penipuan kiriman paket.
Karyawan Pertashop di Kabupaten Magetan yang menjadi korban penipuan kiriman paket. (SURYA.CO.ID/Doni Prasetyo)

Kejadian Serupa

Penipuan bermodus pengiriman paket misterius sebenarnya sudah terjadi sejak 2018. 

Bahkan saat itu, beredar pesan berantai di sejumlah grup WhatsApp soal paket misterius dari China.

Kendati sempat disebut pesan hoaks oleh Polri, namun beberapa masyarakat mengaku benar-benar menerima paket misterius dari China padahal tidak merasa pernah membelinya secara online.

Salah satunya dialami oleh Angel.

Tahun 2018 lalu, sebuah paket misterius ditujukan kepadanya di alamat kantornya yang berada di Palmerah, Jakarta Pusat.

Alamat tersebut memang kerap digunakannya untuk melakukan transaksi online.

Namun, karena merasa tidak memesan barang tersebut, Angel tidak menerima paket dan menolak membayar uang COD sebesar Rp 277.450 yang ditagihkan kepadanya.

Lalu, pada Desember 2020, kejadian juga dialami seorang blogger Agus Mulyadi. 

Pada Senin (21/12/2020), seorang kurir mengantarkan sebuah paket ke alamat rumahnya.

Paket itu kemudian diterima sang istri.

Melihat alamat dan namanya sesuai, istri Agus lantas menerima dan membayar Rp 100.000.

"Nama dan alamat yang tercetak di box (paket) memang nama dan alamat saya," kata Agus kepada KompasTekno melalui pesan singkat.

Setelah sang istri memberi tahu tentang paket tersebut, dia mulai curiga. Sebab, dia merasa tidak pernah membeli barang dengan pembayaran di tempat atau COD.

"Saya kalau beli online selalu transfer duluan," imbuhnya. Dia pun membuka paket tersebut yang berisi sebuah speaker nirkabel.

Apa yang terjadi pada banyak orang akhirnya terjadi juga pada saya. Dapat kiriman paket COD padahal saya sama sekali nggak merasa pesan barang itu.

Yang nerima istri saya, dia bayar 100 ribu.

Temen saya seminggu lalu dapat kiriman COD juga, isinya tongsis, bayar 300 ribu. 

December 21, 2020 Kejadian yang sama juga pernah dialami Resa.

Bulan Juli lalu, sebuah paket misterius juga datang ke rumahnya. Paket itu ditujukan kepada ibunya di Yogyakarta.

"Terus aku terima, aku bayar Rp 200.000. Ternyata enggak ada yang pesan," ceritanya. Lihat Foto Resi paket yang tertera di paket misterius yang diterima oleh Resa.(Dok.Resa)

Dari resi yang diterima, diketahui barang dibeli dari e-commerce Shopee yang dikirim melalui layanan ekspedisi J&T.

Pada kolom pengirim, hanya tertera nama toko yakni D.N.Y.H Shop lengkap dengan kontak nomornya. Dalam daftar produk, tertulis tas warna cokelat.

"Pas dibuka ternyata tasnya warna abu-abu, terus jelek banget lagi," kata Resa.

Ibunya sempat menghubungi nomor pengirim yang tertera di resi.

Alih-alih mendapat penjelasan, nomor ibunya justru diblokir si pengirim. Bukan hanya sekali.

Kejadian serupa menimpa Resa dua kali, di mana satu paket lainnya ditujukan atas nama ayahnya dengan alamat rumah yang sama dengan paket sebelumnya. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved