Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

KASUS SUBANG TERKINI, Kubu Danu Konfrontasi Pengakuan Saksi Ujang vs Kubu Yosef, Hasilnya Beda Jauh

Berikut kasus Subang terbaru yang dilakukan kubu Danu menkonfrontasi pengakuan saksi Ujang vs kubu Yosef Hidayah dan hasilnya bertolak belakang.

Editor: Iksan Fauzi
Cover Youtube
Kasus Subang terbaru, kubu Danu mengkonfrontasi pengakuan saksi Ujang vs kubu Yosef di TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. Hasilnya beda. 

SURYA.co.id - Berikut kasus Subang terbaru yang dilakukan kubu Muhammad Ramdanu alias Danu menkonfrontasi pengakuan saksi Ujang vs kubu Yosef Hidayah dan hasilnya bertolak belakang.

Menjelang pengungkapan tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, kubu Danu mengunggah rekaman pengakuan berbeda.

Rekaman yang di kanal Youtube Heri Susanto itu berjudul "Pak Ujang Vs PH Yosep || K3jedian Awal‼️Trag3di Subang" diunggah sehari lalu dan ditonton lebih dari 8.000 penonton.

Dalam rekaman tersebut, kubu Danu memperdengarkan rekaman kubu Yosef terlebih dahulu atas kesaksian suami Tuti Suhartini itu saat awal kejadian.

Begitu juga kesaksian Ujang saat awal kejadian dan diperdengarkan setelah kubu Yosef, dalam hal ini Heri Susanto menyebutnya PH Yosef.  

Sekadar diketahui, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini sudah berlangsung sekitar tujuh bulan dan belum bisa diungkap oleh pihak kepolisian.

Baca juga: KASUS SUBANG TERBARU, Beredar Chat WA Perintah Yoris ke Danu: Hati-hati Takut Barang Bukti Hilang

Jasad korban pembunuhan, Tuti dan Amalia itu ditemukan di dalam bagasi Alphard pada Rabu 18 Agustus 2021.  

Bahkan, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di 10 lokasi, dua kali melakukan autopsi dan memeriksa seratusan saksi.

Yoris dan Danu mulai menjalani aktivitasnya setelah disibukkan dengan pemerikasana kasus subang. Terungkap perubahan keduanya.
Yoris dan Danu mulai menjalani aktivitasnya setelah disibukkan dengan pemerikasana kasus subang. Terungkap perubahan keduanya. (kolase youtube heri susanto/yoris &family;)

Tak cukup di situ, pada akhir tahun 2021, Polda Jabar merilis sketsa terduga pelaku pembunuhan di kasus Subang. Hingga hari ini, hasilnya nihil.

Berikut konfrontasi antara PH Yosef saat diwawancarai Popy Amalya dengan saksi Ujang yang diperdengarkan oleh Heri Susanto melalui kanal Youtubenya.

Suara pengakuan PH Yosef diwakili kuasa hukumnya :

Dalam rekaman tersebut, kuasa hukum Yosef saat diwawancarai Popy Amalya mengatakan pada Rabu 18 Agustus 2021 pagi, setelah teleponan dengan Ustadz Dadang sebelum belok ke rumah, ada Pak Ujang selaku petugas kebersihan di SMA Jalan Cagak.

Yosef bertegur dengan Pak Ujang. Lalu Yosef belok kiri langsung ke rumahnya. Saat di rumah, Yosef kaget melihat posisi mobil Alphard sudah balik arah.

Dia lalu memarkirkan sepeda motornya di antara mobil Alphard yang sudah balik arah dan mobil Yaris yang ada di halaman parkir rumah.

Menurut PH Yosef, waktu itu Yosef berangkat ke rumah Tuti membawa motor, memakai sandal jepit dan tidak memakai helem. Begitu pula ketika pulang dari sana.

Belakangan, rumah yang dihuni Tuti dan Amalia dijadikan TKP pembunuhan.

"Jadi, begitu dia belok ke rumah, lihat posisi mobil sudah berbalik arah. Dia kaget, ada apa ini. Dia sudah melihat juga kaca jendela penumpang sebelah kiri sudah turun, akhirnya dia parkir di antara mobil Alphard dan Yaris, di situ dia lihat dan coba tarik hendel pintu penumpang sebelah kiri, tapi tidak buka. Dia fokusnya tidak ke bagian belakang (mobil), tapi ada kunci atau tidak," kata PH Yosef.

Saat itu, Yosef tidak melihat kunci mobil. Dia akhirnya maju ke depan dan menaruh jaketnya di kursi. Lalu masuk ke rumah. "Setelah itu, kagetlah dia. Rumah sudah berantakan", katanya.

Dari situ, karena sadar betul ada apa-apa, terlintas di pikiran Yosef saat itu, ada penculikan atau perampokan. Tidak terpikir pembunuhan.

Yosef kemudian melihat di antara penghubung ruang tengah dengan ruang tamu sudah ada ceceran darah. Yosef lalu masuk ke kamar, dan melihat ada ceceran darah di situ.

Dia memanggil istrinya dan anaknya, tidak ada jawaban. Dia dari ruang tengah ke belakang, melihat ke kamar mandi. Tapi dia lihat dulu ke luar ke arah pintu belakang.

"Di situ, dia mulai kaget. Ada genangan darah di pintu luar mobil Alphard. Tapi dia tidak ke mobil Alphard" katanya.

Yosef langsung keluar rumah dan melihat selimut mobil Yaris. Dia mencoba menarik dan membuka cover tersebut. Mungkin ada apa-ada apa, dia terpikir saat itu adalah penculikan.

"Baru di situ dia memanggil Pak Ujang. Pak Ujang ke sini. Ada penculikan. Pak Ujang datang dan masuk, dia langsung lihat pintu belakang," ujarnya.

Yosef masuk lagi ke rumah. Dia ngecek ke kamar mandi dan penuh darah. Pak yosef keluar lagi dan bilang, "Pak Ujang, baiknya Pak Ujang lapor ke RT, saya ke Polsek" imbuhnya.

"Ya udah, saya ke Pak Dede (ketua RT)" kata kubu Yosef klaim menirukan jawaban Pak Ujang.

Yosef waktu itu naik ke motor. Dia melihat posisi ada bekas ban mobil pas di pintu masuk rumah. Dia mencoba menelepon Amalia.

Ternyata, ponsel Amalia tidak aktif. Yosef kemudian menelepon Yoris Raja Amanullah, kemudian diangkat istrinya karena Yoris sedang tidur. Yoris merupakan anak Yosef dan Tuti Suhartini.

Yosef minta menantunya itu memberitahukan kepada Yoris, bahwa kelihatannya di rumah yang dihuni Tuti dan Amalia ada penculikan.

Setelah itu, Yosef menuju Polsek. Namun, sebelum ke Polsek, Yosef mampir dulu ke rumah Danu. Dia memberitahukan sembari teriak bahwa di rumahnya ada penculikan.

Yosef kemudian langsung ke Polsek. Di sana, dia bertemu penyidik. Dari situ, anggota kepolisian membawa Yosef ke TKP yang sudah dipenuhi warga.

"Dan pada saat itulah, Pak Yosef pun tahu setelah diberitahu jasad istrinya ada di mobil. Saat itu, Pak Yosef tak terpikirkan posisi jenazah di mobil. Makanya, dia berpikir penculikan, karena rumah kosong," bebernya.

Pengakuan saksi Ujang 

Pengakuan kubu Yosef berbeda dengan pengakuan saksi Ujang. Dalam rekaman tersebut memperdengarkan cerita dari saksi Ujang.

"Saya mau berangkat kerja. Berangkat dari rumah jam 07.05. Sampai ke jalan depan (depan rumah Tuti) jam 07.15. Lalu pergi ke lokasi pekerjaan. Datang ke sana saya mau mengasah parang. Lagi ngasah di sebelah timur rumah, tiba-tiba Pak Yosef datang dari belakang, dia bilang, Pak Ujang tolong lihat rumah saya berantakan," kata Ujang.

Ujang melihat Yosef lari. Dia pun mengikutinya. Waktu itu jam menunjuk sekitar pukul 07.30 WIB. "Pak Yosef masuk (rumah), saya menunggu di luar. Terlihat dari luar memang dalam rumah berantakan," katanya.

"Saya ke belakang mobil Alphard. Saya lihat ada percikan air. Turunan dikit ada darah. Saya bilang astagfirullahal 'adhim. Ini ada apa," cerita Ujang.

"Baru saya lihat lagi, ke belakang pas pintu belakang terbuka pintu dapur. Lihat di depannya banyak darah. Lalu saya bilang ke Pak Yosef. Pak, saya mau lapor ke Pak RT" kata Ujang.

"Iya" jawab Yosef.

"Dan Pak Yosef tidak bilang, kita bagi-bagi tugas. Tidak bilang begitu. Cuma bilang, iya siap. Ya saya pergi ke Pak RT melalui jalan belakang,".

"Sesampainya di Pak RT, Pak RT mau ke kebun. Kata Pak RT, ya duluan, saya nanti menyusul. Lalu saya balik lagi ke rumah korban. Sesampainya di sana, udah saya tidak berani masuk ke rumah. Langsung saja sama teman-teman sama Pak RT, kerja aja. Yang saya tahu cuma segitu," katanya.

Lihat video selengkapnya 

Chat WA Yoris ke Danu disorot

Beredar chat WhatsApp berisi perintah Yoris kepada Danu.   

Chat tertanggal 19 Agustus 2021 pukul 12.08 atau sehari setelah kasus subang terjadi itu berisi perintah Yoris untuk Danu.

Berikut isi lengkap chat itu dikutip dari tayangan youtube Heri Susanto:

"Hati-hati takut barang bukti hilang... Wayahna depan jagaan sebelum polisi datang".

"Sip," jawab Danu

Tampak pula Danu mengirimkan sejumlah foto kepada Yoris yang menunjukkan kondisi depan rumah Tuti yang merupakan TKP pembunuhan.

Salah satu foto sempat viral karena memperlihatkan adanya petugas yang akhirnya dikenai adalah oknum bantuan polisi (Banpol) sedang berada di pelataran TKP.

Setelah itu, Yoris kembali mengirimkan pesan ke Danu.

"A Danu hoyong makan sareng pak," tulis Yoris. 

Awalnya chat ini diungkap untuk menjawab isu bahwa foto banpol yang dikirimkan Danu ke Yoris itu sudah dibuat sejak tanggal 14 Agustus 2019. 

Namun, belakangan chat dari Yoris itu banyak yang mempertanyakan maksudnya, terutama kalimat Yoris yang meminta Danu untuk hati-hati takut barang bukti hilang. 

Kalimat Yoris yang menyebut sebelum polisi datang, juga menjadi sorotan banyak netizen. 

Apa maksud Yoris menulis kalimat itu? Dan apakah Yoris sudah tahu jika polisi akan datang? 

Hingga berita diunggah belum ada konfirmasi dari Yoris terkait chat tersebut.  (Tribun Jabar/Berbagai Sumber)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved