PERINTAH Irjen Mathius D Fakhiri Buru Pembunuh Sertu Eka dan Bidan Sri di Papua, Ini Nasib Anaknya
Perburuan pembunuh Prajurit TNI AD, Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) dan istri, Sri Lestari Indah Putri (33) yang dibantai orang ak dikenal di Yalimo
Setibanya di lokasi tersebut, kedu jenazah disholati oleh keluarga dan prajurit TNI. selanjutnya pada pukul 20.05 WIB, jenazah Sertu Eka langsung diberangkatkan ke tempat pemakaman umum desa setempat.
Sertu Eka Andriyanto bersama istrinya, meninggalkan dua anak berusia 4 dan 5 tahun. Upacara pelepasan jenazah dipimpin oleh komandan kodim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Masarum Djatilaksono.
Dalam sambutannya, mewakili keluarga korban, dirinya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang membantu prosesi pemakaman ini berjalan dengan lancar
"Saya memohon, apabila almarhum semasa hidupnya memiliki kesalahan. Keluarga meminta maaf yang sebesar besarnya," ungkapnya.
Sementara itu, ayah Sertu Eka, Muhammad Idris, menyampaikan permintaan maafnya jika selama ini almarhum ada salah, baik yang sengaja maupun tidak disengaja.
"Kami selaku orang tua minta maaf atas kesalahan anak saya dan anak menanti semasa masih," ucapnya.
Almarhum Sertu Eka kemudian dilepas dengan upacara militer. Prosesi pemakaman pun dilakukan dengan cara militer.
Seusai upacara militer dan prosesi pemakaman, Masarum menuturkan, sebenarnya almarhum ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Akan tetapi pihak keluarga menghendaki dimakamkan di TPU desa setempat.
"Mengenai istri korban yang akan dimakamkan di daerah Pati Jawa Tengah, itu juga permintaan dari pihak keluarga," bebernya.
Rencananya, tuntas dia, petinggi TNI akan memberi penghargaan terhadap almarhum.
Sosok Sertu Eka dan Bidan Sri
Sertu Eka merupakan Babinsa Komando Rayon Militer (Koramil) 17/2-07/Kurulu, sedangkan istrinya bertugas di Puskesmas Elelim.
Sertu Eka dan istri, Sri dikenal sebagai pribadi yang baik dan kerap menolong sesama di tempat tugasnya.
"Korban yang merupakan Nakes dan PNS Puskesmas Elim Yalimo sering membantu masyarakat, khususnya dalam persalinan Ibu-ibu. Terlebih lagi saat terjadi pengungsian di wilayah Yalimo," kata Candra dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis (31/3/2022) siang.
"Almarhum terjun langsung membantu para pengungsi," sambungnya.