Geliat UMKM di Bekas Dolly Surabaya
Keripik Samijali, Kreasi Produk Warga Eks Dolly Surabaya yang Sudah Tembus Pasar Luar Negeri
Keripik Samiler Jarak Dolly atau biasa disingkat Samijali berdiri satu tahun setelah penutupan eks Lokalisasi Dolly.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - Keripik Samiler Jarak Dolly atau biasa disingkat Samijali berdiri satu tahun setelah penutupan eks Lokalisasi Dolly.
Banyak sekali rintangan yang dihadapi saat merintis usaha tersebut.
Sebelum menciptakan usahanya, Roro Dwi Prihatin Yuliastuti Sutanto (49), membuka warung kopi dan makanan sebagai ladang bisnisnya.
Lapaknya tidak pernah sepi dari kunjungan pembeli.
Maklum, di sekitar warungnya terdapat banyak sekali wisma lengkap beserta PSK yang melayani para pria hidung belang.
Menurut Dwi, sebelum Samijali lahir, ibu-ibu warga setempat mendapat pelatihan dari Gerakan Menulis Harapan (GMH), seperti memasak keripik mercon, kue kering, nugget lele, hingga mi ijo.
"Tapi dari semua itu tidak ada yang sreg. Lalu kemudian diberi pelatihan menggoreng keripik samiler. Akhirnya kami cocok dan ditekuni," ujarnya, Jumat (11/3/2022).
Dari hal itu, kata dia, kemudian ditingkatkan ke pelatihan membuat kemasan, menciptakan kreasi rasa hingga pemasaran produk.
Tentu tidaklah mudah bagi Dwi, sapaan lekatnya, memulai inovasi tersebut.
"Dibantu karang taruna untuk delivery bahan baku sama produknya. Dulu memasak di Balai RT. Lalu pindah tempat hingga akhirnya diputuskan masak di bekas wisma," bebernya.
"Sekarang dibantu saudara sama tetangga. Bahkan ada yang inisiatif menawarkan orang buat penambahan tenaga kerja. Mulai pengecekan stok, bahan baku, pembagian kirim produk, pengepakan sama pengepresan, dan menata produk di etalase," jelasnya.
Keripik Samijali ini ditempatkan di beberapa titik.
Mulai dari Dolly Saiki Point, Merr, Siola dan Hotel Mercure.
"Pernah diikutkan di Pameran Mlaku Mlaku Tunjungan sebelum pandemi, buat tamu kunjungan studi. Ada empat rasa, original, balado, keju, sapi panggang," terangnya.
Masih kata Dwi, produknya sempat dibantu promosi oleh mahasiswa hingga tersebar ke Jogjakarta dan Medan.
Bahkan mencapai mancanegara seperti Belanda, Jerman, Singapura.
"Harganya bermacam-macam, ada yang Rp 12 ribu ukuran tanggung sampai Rp 17 ribu ukuran besar. Omzetnya dulu sebelum pandemi belasan hingga puluhan juta. Bahkan sempat dapat bantuan dari dosen berupa pelatihan dan alat bantu operasional," jelasnya.
Mengenai kondisi terkini, Dwi tidak membantah kalau mengalami penurunan omzet drastis.
Meski demikian, masih mendapat pendampingan dari GMH.
"Pernah dapat bantuan dari Kodim Rp 1.200.000, buat beli bahan dan disimpan. Lalu dibantu sama teman-teman UMKM lainnya promosi Keripik Samijali," ucapnya.
Dia berharap, Pemerintah Kota Surabaya turun langsung melihat kondisi terkini UMKM di Eks Lokalisasi Dolly, terutama dalam memberikan bantuan hendaklah tepat sasaran.
"Kami tidak mati, tapi masih ada. Kami tetap disurvei lewat kelurahan dan kecamatan serta dinas dinas tanya sekaligus membuat laporan kenapa sepi. Tapi setelah itu tidak ada tindak lanjut. Barang kali ada kunjungan tamu dari daerah bisa saya libatkan," tuturnya.
Sementara itu, Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama selalu memberikan dukungan terhadap UMKM dengan menjual produk-produk di hotel.
General Manager Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama Andreas Riyadi mengatakan sejak 2021, pihaknya telah bersinergi dengan salah satu pelaku usaha itu.
"UMKM ini memproduksi keripik singkong, berlokasi di Dolly dan saat ini sudah menjadi kawasan yang tertib. Ibu-ibu setempat bergotong royong membuat Produk Samijali," ujarnya, Kamis (10/3/2022).
Lebih lanjut ia menerangkan, dengan dilatih oleh mahasiswa-mahasiswa Kota Surabaya, ibu-ibu ini dapat memproduksi keripik yang enak rasanya dan layak untuk dikonsumsi masyarakat.
“Dengan membantu menjual produk olahan Keripik Singkong Samijali ini, kami dapat mendukung UMKM Samijali, serta memfasilitasi tamu hotel kami yang ingin membeli oleh oleh dari Surabaya dengan harga yang ramah," ungkap Andreas.
Tidak hanya itu, kata dia, pihaknya juga mempunyai menu promo menarik Keripik Samijali dan minuman olahan herbal yang diberi nama Wedang Sorok, sebagai salah satu menu Coffee Café.