Berita Bangkalan

Kegigihan Kepala Sekolah di Kabupaten Bangkalan Meyakinkan Orang Tua Tentang Vaksinasi Anak

Pencapaian vaksinasi harian kelompok anak di Kabupaten Bangkalan sejumlah 818 sasaran, vaksinasi dosis kedua sejumlah 27 sasaran.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/ahmad faisol
Tenaga kesehatan Puskesmas Jaddih memberikan suntikan vaksin Covid-19 kepada siswa SD Negeri 1 Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan dalam gelaran vaksinasi anak berusia 6-11 tahun, Rabu (23/2/2022) 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Masih rendahnya capaian angka vaksinasi anak berusia 6-11 mengharuskan pihak sekolah di Kabupaten Bangkalan bekerja ekstra keras.

Berbagai upaya dilakukan untuk mendongkrak cakupan vaksinasi, mulai dari kegiatan sosialisasi hingga menyebar lembaran kuesioner angket kepada para wali siswa.

Seperti yang dilakukan Kepala SD Negeri 1 Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Muhammad Nur.

Pengumpulan data melalui formulir-formulir kuesioner berisikan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada para wali siswa dilakukan sebelum gelar sosialisasi.

Baca juga: Tambah Kenyamanan Warga, Siapkan Tempat Duduk Canggih di Pedestrian Kabupaten Trenggalek

“Kami sebar sejumlah 285 lembar formulir angket, sejumlah wali siswa. Dengan harapan, pihak sekolah dapat memancing aspirasi tentang pengetahuan vaksin,” ungkap Muhammad Nur kepada Surya di sela-selal pelaksanaan vaksinasi dosis pertama di SD Negeri 1 Jaddih, Rabu (23/2/2022).

Hasil dari penyebaran formulir angket ternyata tidak sesuai dengan harapan pihak sekolah.

Diketahui, mayoritas pemahaman para wali siswa masih ‘tersandera’ dengan beragam informasi hoaks.

Sehingga hanya sebagian kecil dari wali siswa yang mengizinkan anaknya diberikan vaksin.

Baca juga: Gerobak Sampah Dicuri Maling, Petugas Sampah di Surabaya Barat Ini Ceritakan Kronologinya

“Ternyata setelah form angket dikembalikan, hampir tidak ada (yang setuju divaksin). Misalnya kelas 1, hanya dua wali siswa yang setuju dan kelas III hanya 4 wali siswa yang setuju. artinya tidak sesuai dengan target yang kami harapkan,” jelas Nur.

Namun kondisi itu tidak kemudian mengendurkan pihak sekolah.

Gelaran sosialisasi kepada wali siswa tentang pentingnya vaksinasi Covid-19 terhadap anak pun dilakukan dengan menghadirkan para tenaga kesehatan dari Puskesmas Jaddih.

“Alhamdulillah setelah gelaran sosialisasi, dari total 285 siswa telah tervaksin sejumlah 81 anak atau 31,4 persen. Sejauh ini tidak ada keluhan karena memang vaksin aman-aman saja,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustika mengungkapkan, selain karena vaksinasi anak baru dimulai beberapa pekan terakhir, rendahnya capaian vaksinasi anak juga terkendala izin orang tua atau wali siswa.

“Tidak hanya terjadi di desa tetapi juga sejumlah wali siswa yang ada di Kecamatan Kota. Di desa, rata-rata wali siswa masih di bawah 50 persen yang memperbolehkan. Kendati demikian, kami terus memberikan edukasi tentang pentingnya vaksinasi terhadap anak,” ungkap Bambang, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Pengusaha Tahu di Kabupaten Gresik Pilih Tetap Berproduksi dan Rugi Ketimbang Liburkan Karyawan

Sekedar diketahui, upaya pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok dari paparan penyakit menular, yakni Covid-19 di lingkungan sekolah anak berusia 6-11 tahun diawali Polres Bangkalan dengan gelar vaksinasi terhadap sedikitnya 250 ana di Gedung Serbaguna mapolres setempat, Rabu (19/1/2022).

Berdasarkan Dashboard Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional terkait Capaian Vaksinasi Kelompok Anak per 22 Februari 2022 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan menyebutkan, vaksinasi anak dosis pertama berada di angka 11,69 persen atau sejumlah 11.988 anak dari total target 102.545 sasaran.

Sedangkan vaksinasi dosis kedua masih berada di angka 0,38 persen atau sejumlah 385 anak.

Adapun pencapaian vaksinasi harian kelompok anak di Kabupaten Bangkalan sejumlah 818 sasaran, vaksinasi dosis kedua sejumlah 27 sasaran.

Baca juga: Jasad Pria yang Ditemukan di Jurang Dusun Daddak Barat Pamekasan Diduga Tersengat Listrik

Sementara wali siswa kelas IV SD Negeri 1 Desa Jaddih, Ny Aulia menyatakan, rendahnya minat orang tua terutama wali siswa untuk memberikan vaksin terhadap anaknya dikarenakan informasi yang tidak benar terkait vaksin.

“Ada informasi tentang anak setelah divaksin menderita sakit. Padahal tidak demikian, mungkin karena si anak mempunyai riwayat penyakit bawaan. Kalau saya dari awal memang sudah yakin karena untuk kesehatan anak di masa mendatang, terlindungi dari paparan Covid-19,” singkat Ny Aulia.

BACA BERITA BANGKALAN LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved