Berita Gresik

Pengusaha Tahu di Kabupaten Gresik Pilih Tetap Berproduksi dan Rugi Ketimbang Liburkan Karyawan

Mereka masih bekerja meski harga kedelai impor menyentuh harga Rp 11 ribu per kilogram dan terus merangkak naik hingga Rp 12 ribu.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
tribun jatim/willy abraham
Pengusaha tahu di UD Sumber Makmur masih produksi di Desa Gadingwatu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Rabu (23/2/2022). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Tingginya harga kedelai impor membuat pengusaha tempe dan tahu di Kabupaten Gresik terdampak.

Pengusaha tahu di Kabupaten Gresik hanya bisa pasrah, memilih rugi dan tetap berproduksi ketimbang meliburkan karyawan.

Seperti produsen tahu UD Sumber Makmur di Desa Gadingwatu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik yang masih beroperasi.

Kurang lebih 30 karyawan masih bekerja membuat tahu malam sore hari.

Mulai dari menimbang kedelai, merendam, memasak dan pencetakan tahu.

Baca juga: Deteni Asal Palestina yang Kabur Jebol Pagar Rudenim Surabaya Ditangkap di Menteng Jakarta

Mereka masih bekerja meski harga kedelai impor menyentuh harga Rp 11 ribu per kilogram dan terus merangkak naik hingga Rp 12 ribu.

Dalam sehari, usahanya mampu memproduksi sekitar 1 ton lebih tahu.

Jumlah produksi itu masih sama dengan harga kedelai saat masih belum naik.

Pemilik UD Sumber Makmur, Iswati (41) mengaku sempat berhenti beroperasi.

Libur satu hari karena tingginya biaya operasional tahu, akibat harga kedelai impor naik.

Baca juga: Jasad Pria yang Ditemukan di Jurang Dusun Daddak Barat Pamekasan Diduga Tersengat Listrik

"Omset kita menurun. Sempat libur sehari kalau tiga hari kita tidak bisa produksi lagi. Karena tahu kita hanya mampu bertahan dua sampai tiga hari," ucap Iswati, Rabu (23/2/2022).

Ukurannya tidak dikurangi. Ketebalannya masih sama.

"Kalau dikurangi kasihan pelanggan. Tidak apa-apa kita mengalah dahulu. Namanya juga usaha. Kadang ada untung ada rugi, sekarang lagi rugi. Kami tetap produksi daripada meliburkan karyawan karena lebih kasihan mereka," imbuh Iswati.

Dikatakannya harga kedelai yang naik hingga Rp 11 ribu itu sudah sangat parah dibanding kenaikan sebelumnya.

Iswati berharap bisa menurunkan harga kedelai. Sehingga harga tahu juga bisa turun.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved