Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
DANU Tak Rela Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Ditutup Polisi, 5 Bulan Telanjur Jadi Tertuduh
Danu tak rela jika nantinya Polda Jabar menutup kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
SURYA.co.id | SUBANG - Muhammad Ramdanu alias Danu tak rela jika nantinya Polda Jabar menutup kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Wacana penutupan kasus itu tiba-tiba menyeruak ke publik setelah Polda Jabar tak kunjung menangkap pembunuh Bendahara dan Sekretaris Yayasan Bina Prestasi Nasional itu.
Seperti diketahui, pada Desember 2021, penyidik Polda Jabar mempublikasikan sketsa wajah terduga pembunuh di kasus Subang.
Saat itu, Kapolda Jabar, Irejn Sunatan mengungkapkan akan mengungkap pembunuhnya pada awal Januari 2022.
Namun, hingga lebih dari pertengahan bulan Januari ini, Polda Jabar tak kunjung mengungkap pelakunya.
Kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu sudah 5 bulan berlangsung.
Kendati demikian, para saksi yang kerap jadi tertuduh, seperti Danu, Yosef Hidayah dan Yoris Raja Amanullah berharap kasus itu terungkap.
Danu misalnya, sudah bosan menghadapi kasus itu karena berlangsung lama. Ia pun ingin segera kasus itu terungkap.
"Kalau bisa cepet diungkap, jangan sampai ditutup lah. Bagaimana caranya harus diungkap," katanya.
Dia berdoa polisi bisa dilancarkan semua urusannya agar kasus ini segera diungkap.
"Yang penting kasus ini cepat terungkap. Harus yang penting harus terungkap," kata Danu.
Jika kasus ini terungkap Danu berkeinginan pergi jauh dari Subang untuk merantau.
"Pengen kerja yang lebih jauh, keluar dari Subang. Mencari rejeki dengan cara merantau," katanya.
Tak tahu alasan Yoris meninggalkannya
Danu mengaku tak tahu alasan Yoris meninggalkannya. Padahal, selama kurang dari 5 bulan, mereka selalu bersama-sama.