Berita Madiun
Warga Kota Madiun Mengaku Kecewa dengan Operasi Pasar Minyak Goreng yang Digelar Pemkot, Alasannya
Operasi pasar ini digelar setelah harga minyak goreng kemasan di pasaran Kota Madiun tak kunjung turun.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, MADIUN - Dinas Perdagangan Pemerintah Kota Madiun menggelar Operasi Pasar di Pasar Sleko, Selasa (11/1/2022).
Operasi pasar ini digelar setelah harga minyak goreng kemasan di pasaran Kota Madiun tak kunjung turun.
Antusias masyarakat terhadap operasi pasar ini sangat besar, lebih dari seratus orang menunggu operasi pasar tersebut dibuka pada pukul 08.00 WIB.
Salah satu masyarakat, Kusri Utami mengatakan, sasaran utama ia ikut antrean operasi pasar tersebut untuk mendapatkan harga minyak goreng yang murah.
"Lebih murah, kalau rata-rata harga pasaran Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per liter, di sini cuma Rp 14 ribu," kata Utami, Selasa (11/1/2022).
Namun begitu ia menyayangkan, karena 1 orang hanya diperbolehkan beli 1 kemasan saja.
"Ada yang dua liter ada yang satu liter. Tapi tadi yang dua liter habis cuma kebagian satu liter saja," lanjutnya.
Ia pun menyayangkan pembatasan tersebut yang dinilai tidak sebanding dengan waktu antre dan jarak tempuh dirinya dari rumah.
"Kecewa sih, kalau dibatasi ya 3-4 liter, kasihan yang jauh-jauh," tambahnya.
Dinas Perdagangan Kota Madiun sendiri bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama dan Bulog.
Hari ini ada 100 paket yang disiapkan dalam operasi pasar di Pasar Sleko tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansar Rasidi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Indomarco Prismatama dan Bulog untuk bisa menambah stok minyak goreng yang dijual di operasi pasar.
"Coba kami koordinasikan biar ditingkatkan juga jatah per orangnya," kata Ansar.
Operasi pasar ini dilaksanakan mulai tanggal 10-21Januari di enam titik, mulai dari Pasar Sleko, Pasar Njoyo, Bundaran Taman, Pasar Kojo, Pasar Merpati dan halaman kantor Kecamatan Manguharjo.
"Kami lakukan operasi pasar untuk membantu masyarakat agar daya beli masyarakat bisa naik dan harga bisa turun," kata Ansar.
"Minyak goreng ini harus ada operasi pasar, karena ketersediaan stok di beberapa toko habis," pungkasnya.