Berita Surabaya
UPDATE Sosok Pembunuh Juragan Air Minum di Surabaya yang Diburu Polisi, Eks Karyawan yang Dipecat?
Pembunuhan juragan air minum isi ulang di Manukan Tama A3-6 Surabaya, mulai menemukan titik terang. Sosok pembunuh sudah diburu polisi.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Musahadah
Ceritanya, menjelang pukul 04.00 WIB, Chandra masih bersantai di lapaknya.
Setelah itu, dia keluar untuk menjalankan tugas memukul tiang listrik sebagai tanda kepada warga.
Saat itu Chandra melihat pintu rolling door rumah dan toko korban terbuka dan lampunya di area ruko tersebut dalam kondisi padam.
"Saya juga denger suara teriakan tiga kali tapi saya tidak curiga. Kemudian saat saya kembali dari pukul tiang listrik itu, pintunya sudah ditutup,” jelasnya
Tetangga korban lainnya, Widodo yang lokasinya berada persis di sebelah ruko SY menerangkan, saat itu dirinya sedang tidur dilantai dua.
Tetapi, saat penemuan pertama kali dirinya mengetahui korban sempat hidup tetapi tidak ada warga yang berani masuk karena lantai bersimbah darah.
Lalu apa motif pembunuhan?
Banyak yang menduga pembunuhan itu dilatar belakangi dendam.
Saksi Widodo misalnya, menyebut jika korban pernah memecat karyawan yang selama ini bekerja dengannya.
"Pernah beberapa kali ada karyawan yang dipecat. Mungkin karena agak sepi akhir-akhir ini," ujar Widodo.
Suyatiyo sendiri tinggal di dalam rumah dan toko tersebut bersama istrinya.
Awalnya pembunuhan juragan air minum isi ulang di Surabaya ini disangka aksi perampokan, namun tidak ada barang-barang berharga milik korban yang hilang.
Kapolsek Tandes,Kompol Hendry Ibnu Wibowo menuturkan, sejauh ini pihaknya masih menyelidiki dan belum menyimpulkan pasti motif pembunuhan terhadap SY itu.
"Masih kami dalami. Awalnya informasi perampokan. Namun sampai saat ini barang berharga korban masih utuh. Tapi kami belum dapat menyimpulkan secara pasti. Tunggu hasil penyelidikan," kata Hendry, Jumat (7/1/2021).
Berikut kronologi awal kejadian dikutip dari sejumlah sumber:
Baca juga: UPDATE FAKTA Pembunuhan di Manukan Surabaya: Barang Berharga Masih Utuh dan Luka Korban Parah