Opini

Peran Multitasking Seorang Ibu

Kata Ibu mengandung makna seseorang yang memberikan waktu 24 jam tanpa meminta bayaran. Mencintai tanpa syarat dengan tulus penuh kasih sayang

Editor: Musahadah
Instagram komiknu
Ilustrasi. Seorang ibu kerap berperan ganda dan dilakukan dalam satu waktu. 

Perampasan hak-hak perempuan masih terjadi baik diranah keluarga maupun pada sektor publik. Kasus kekerasan dalam rumah tangga KDRT adalah bukti betapa rentannya perempuan dalam keluarga.

Ditengah pandemi covid 19 belum berakhir mengakibatkan keterpurukan ekonmi keluarga “memaksa” ibu berperan ganda.

Jika setiap harinya hanya berperan sebagai ibu rumah tangga mengurus kebutuhan keluarga menjaga anak kini berperan ganda selain merawat anak, juga memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Akibat pandemi sang suami terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), “memaksa” sang ibu memutar otak untuk mengolah uang pesangon dan akhirnya juga turut mencari nafkah.

Kehadiran ibu dalam konteks ini menjadi solusi ditengah pandemi,  selain menjaga stabilitas rumah tangga, merawat dan mengasuh anak, kini juga harus menopang perekonomian keluarga.

Peran seorang ibu dalam keluarga pada awalnya hanya membantu kebutuhan ekonomi keluarga, akibat pandemi, ketika sang suami terkena Pemutusan hubungan kerja (PHK) menyebabkan peran ibu berubah menjadi peran utama, disamping sebagai ibu rumah tangga juga mencari sumber nafkah.

Fenomena peran utama ibu dalam keluarga menghadapi kebutuhan ekonomi ditengah pandemi covid 19 berdampak beban psykologis yang sangat berat.

Tekanan ekonomi jika tidak didukung peran suami dan anggota keluarga lain akan berdampak pada kegoncangan serta fungsi keluarga tidak maksimal, oleh karena itu dibutuhkan komunikasi keluarga yang efektif.

Dimana dalam menghadapi situasi kondisi seperti ini dibutuhkan keterbukaan antara suami dan istri.

Komunikasi afektif akan terjadi jika masing-masing pihak tidak egois dan membuka peluang meningkatkan Intensitas komunikasi.

Kodrat perempuan sebagai ibu mengandung dan melahirkan adalah tidak kalah terhormat dengan gelar apapun.

Kontribusi perempuan dalam melahirkan generasi berkualitas penerus bangsa merupakan peran penting melebihi karier apapun.

Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa keterbukaan arus informasi membuka peluang kaum perempuan terjun pada sektor publik.

Dalam banyak kasus Perbedaan gender memunculkan ketidakadilan isu-isu seperti marginalisasi, subordinasi, stereotyping citra negatif perempuan, kekerasan (violence), beban kerja ganda (multiburden) dan idiologi, nilai budaya yang bias gender.

Ideologi gender masih kuat menentukan peran dan status perempuan dalam berbagai kegiatan, baik yang menyangkut dinamika intrarumah tangga maupun interrumah tangga.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved