Kisah ABH Tanpa Dokumen Adminduk

Kisah Udin Anak Punk: Berkelana di Jalanan Hingga Berurusan Dengan Polisi Tanpa Dokumen Adminduk

Ada ABH yang menjalani proses pidana tanpa dokumen adminduk. Salah satunya adalah Udin, bukan nama sebenarnya, anak punk di Surabaya

ist
Ilustrasi - Anak punk yang hidup di jalanan saat terjaring razia petugas. 

Meski M sempat mengaku takut hamil, namun Udin tak menghiraukannya dan terus berjanji bakal bertanggungjawab andai siswi SMP itu benar-benar hamil.

Hingga akhirnya, M memilih untuk pulang ke rumahnya di Surabaya.

Setelah pulang ke rumah orangtuanya, M dicecar banyak pertanyaan oleh bapaknya. Mulai dari kemana saja dia pergi selama ini, hingga apa saja yang telah dia lakukan bersama temannya selama menghilang dari rumah.

Dunia pria itu pun seakan runtuh ketika mendengar putrinya mengaku telah berkelana dengan Udin yang anak punk serta melakukan hubungan terlarang dengan remaja itu.

Tanpa pikir panjang, pria itu melaporkan Udin ke polisi.

Sejak itulah, polisi mencari keberadaan Udin hingga akhirnya dia pun ditangkap.

Tanpa Adminduk

Alif, tenaga paralegal yang mendampingi Udin selama menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriinal Umum Polda Jatim mengatakan, penyidik sempat kesulitan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Udin.

Penyebabnya, pada Udin tak ada selembar pun kartu identitas. Petugas pun sempat bingung untuk mengidentifikasi usianya.

“Petugas tentu tak bisa sembarangan memeriksanya karena tidak ada dokumen yang menunjukkan identitas dan usianya. Ini kan memang harus jelas agar penyidik tahu hak-hak dia (Udin) apa saja,” kata Alif.

Sayangnya, tidak mudah bagi penyidik untuk mendapatkan identitas Udin yang sebenarnya. Saat petugas berusaha melacak tempat tinggal orangtua Udin, mereka mendapati rumah itu sudah lama kosong. Udin pun tak banyak tahu di mana keluarganya.

“Dia sudah meninggalkan rumah sejak usia 13 tahun. Saat ditangkap, usianya diperkirakan 17 tahun. Jadi sudah 4 tahun dia meninggalkan rumah dan hidup di jalanan,” sambungnya.

Selama meninggalkan keluarganya, Udin memang tak pernah membawa dokumen kependudukan. Baginya, hal itu sama sekali tak dia butuhkan untuk bertahan hidup di jalanan. Lagipula, dia tak tahu apakah memang pernah memiliki akte kelahiran atau namanya sudah tercantum di kartu keluarga orangtuanya.

Karena tak ada selembar pun dokumen kependudukan yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi identitas Udin, penyidikan pun sempat tersendat. Namun sembari menanti perkembangan pelacakan riwayat hidup Udin, petugas tetap menghimpun keterangan dari Udin.

“Satu-satunya petunjuk yang ada adalah dia (Udin) pernah bersekolah hingga lulus SD. Setelah ditelusuri ke sekolahnya, maka kemudian kami mendapat salinan ijazahnya. Dari situ terungkap juga nama aslinya. Yang menarik, dia sendiri tidak tahu bahwa nama aslinya ternyata tidak sesuai dengan nama yang dia pakai di Facebook. Selama ini, dia salah menuliskan namanya sendiri,” tutur Alif.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved