Erupsi Gunung Semeru
Di Balik VIRAL RUMAH UTUH Meski Diterjang Erupsi Gunung Semeru, Pemilik Beber Kunci Amalan Mulia Ini
Di balik video viral rumah utuh meski diterjang erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021) terungkap amalan mulia pemiliknya.
SURYA.co.id | LUMAJANG - Di balik video viral rumah utuh meski diterjang erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021) terungkap amalan mulia pemiliknya.
Pemilik rumah utuh tersebut adalah Wadiman (55) atau biasanya disapa Pak Roh. Dia sendiri merasa heran melihat rumahnya.
Tak disangka, ada sejumlah amalan mulia yang selalu dilakukan Pak Roh di sepanjang hidupnya.
Amalan pertama, Pak Roh rajin sholat 5 waktu. Hal itu dituturkan Pak Roh kepada awak media yang mewawancarainya.
"Amalan saya ini yang pertama ya sholat lima waktu. Yang rajin lah," tutur Pak Roh.
Amalan kedua, Pak Roh rajin sedekah dan berhubungan baik dengan tetangganya. Jika bersedekah, maka sebaiknya tidak diingat atau diungkit.
"Bersedekah. Kalau bersedekah jangan diingat-ingat. Berhubungan baik sama tetangga, saudara"
"Bersedekah lah yang banyak. Apa yang dibutuhkan sama tetangga, ya Saya beli"
"Saya dikasih uang enggak mau. Ambil aja kalau mau," beber Pak Roh.
Amalan ketiga, rajin mengaji saat maulid Nabi Muhammad SAW. Pak Roh selalu membaca surat Yasin tiga kali dan surat al ikhlas sebanyak 31 kali.
Amalan keempat, Pak Roh selalu khatam Alquran tiga kali di setiap Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Saya rajin tiap maulid baca surat Yasin tiga kali, al Ikhlas 31 kali. Alquran khatam tiga kali tiap maulid," ujar Pak Roh.
Baca juga: TERUNGKAP 4 Amalan Pak Roh Pemilik Rumah Utuh Meski Diterjang Erupsi Gunung Semeru: Harusnya Hancur

Percaya atau tidak terhadap amalan yang selalu dilakukan Pak Roh, tapi fakta di video viral, rumah itu satu-satunya yang utuh.
Rumah Pak Roh berada di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Khlayak umum yang melihat rumah utuh Pak Roh merasa kagum dan ingin tahu amalan yang dilakukan pemiliknya.
Padahal, hampir seluruh rumah dan truk pasir di sekitarnya nyaris rata tertimbun oleh lahar erupsi Gunung Semeru.
Baca juga: PETAKA HUBUNGAN DI LUAR NIKAH Guru Ngaji di Bandung Setubuhi 12 Santriwati, Begini Nasib 8 Bayinya
Walau teras rumahnya terlihat kotor oleh abu vulkanik, kondisi rumah Pak Roh tidak tertimbun lahar. Lahar dingin tak masuk sedikit pun ke dalam rumahnya.
"(Rumah Pak Roh) Sama sekali (tidak rusak) erupsi itu enggak masuk ke rumah Saya. Cukup di jalannya aja. Kaget lihat rumah tetangga Saya, habis," ujar Pak Roh.
Harusnya hancur

Pak Roh menilai, rumahnya itu harusnya hancur ketika kena erupsi dan terjangan lahar Gunung Semeru. Sebab posisi rumah Pak Roh berada di posisi bawah.
"(Rumah Saya) datarannya dari jalan sama (dengan rumah orang lain). Malah lebih turun punya Saya," kata Pak Roh.
"Harusnya kalau ada erupsi rumah (Pak Roh ikut) terhempas ?" tanya wartawan.
"Ya (harusnya rumah Saya terkena imbas Gunung Semeru) paling tebal punya Saya. Soalnya punya Saya di bawah paling turun. Sekarang tambah turun punya Saya (tanahnya). Di depan rumah udah tinggi. Kalau jalan mau ke rumah posisinya turun (karena Abu vulkanik)," ungkap Pak Roh.
Bercerita lebih lanjut, Pak Roh mengungkap detik-detik saat Gunung Semeru meletus.
Saat itu, Pak Roh sedang memanjat pohon kelapa.
"Saya naik, panjat kelapa. Saya naik ke atas, lihat ke barat kok ada awan panas. Saya turun, baru Saya lari ke anak dan keluarga Saya. Saya suruh cepat-cepat tinggalkan tempat ini," ungkap Pak Roh.
Berhasil kabur dari terjangan lahar Gunugn Semeru, seluruh keluarga Pak Roh yang berjumlah delapan orang selamat semua.
"Saya bikin rumah itu bukan dapat dari tambang pasir, itu hasil keringat Saya sendiri. Itu usaha Saya dari tani, dari ternak. Alhamdulillah bersyukur sekali," ungkap Pak Roh.
Video rumah utuh Viral di medsos
"Satu-satunya rumah yang selamat di Kampung Renteng, rumah Pak Roh," tulis akun Tiktok @rendra dikutip dari Sripoku.
Di video itu, pemilik akun juga kaget jika melihat kondisi sekitar yang terdampak erupsi Gunung Semeru, tetapi hanya rumah Pak Roh yang selamat.
"Alhamdulillah ini adalah salah satu rumah yang selamat, padahal disana ada lahar. Terus disana juga sudah tertimbun lahar semua, Alhamdulillah rumahnya terlindungi," katanya.
Tak ayal, warganet juga dibuat bertanya-tanya mengapa rumah Pak Roh bisa selamat.
"Tanyain bapaknya amalannya apa saja yang dilakukan, Masyaallah luar biasa," kata warganet
"Rumah yg mungkin punya amalan ibadah yang baik," tambah warganet
"Mungkin rumah yang mempunyai kekuatan supranatural untuk melindungi si pemilik rumah," ujar warganet
"Bisa jadi rumah yang byk amal kebaikanya kepada manusia dan amal ibadah yang baik kepada Allah," tambah warganet.
Masjid berdiri tegak meski diterjang erupsi Gunung Semeru

Selain rumah Pak Roh, Masjid Nurul Huda di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro juga masih berdiri tegal meski ada sapuan banjir lahar dingin Gunung Semeru, Rabu malam (8/12/2021).
Masjid Nurul Huda itu terletak di sisi paling barat Dusun Kamar Kajang. Lokasinya, di pinggir jalan arah menuju Jembatan Piket Nol.
Masjid itu sempat disambangi Presiden Joko Widodo pada Selasa (7/12) lalu, saat meninjau Jembatan Piket Nol yang putus akibat erupsi Gunung Semeru.
Ketika itu, kondisi di dalam Masjid Nurul Huda masih dipadati oleh para pengungsi.
Namun, sekarang kondisinya sudah kosong.
Hanya ada beberapa barang-barang warga yang belum sempat diselamatkan.
Selain itu, juga ada bapak-bapak yang berjaga di sekitaran masjid, karena masih ada sebagaian kecil pemukiman yang ikut selamat dari terjangan banjir lahar dingin.
Purnadi (42) salah seorang warga mengatakan, akibat bencana alam susulan ini tempat tinggalnya menjadi terisolir.
Di sisi barat Jembatan Piket Nol terputus, sedangkan di sisi timur kampungnya dilanda banjir lahar.
Bahkan, ketinggiannya mencapai sekitar 4-5 meter.
"Di sini ada 88 kepala keluarga, untung pas banjir semua selamat. Tapi karena semua jalan gak bisa dilewati, warga lari lewat lahan perkebunan yang jalannya cuma setapak," kata Purnadi.
Peristiwa banjir lahar dingin ini tak pernah sebelumnya tak pernah terfikirkan oleh warga.
Ini merupakan kejadian pertama kali dalam sejarah, Sungai Rojali tak mampu menampung berjuta-juta kubik material vulkanik yang turun dari Gunung Semeru.
"Ini kejadian pertama, padahal ini kawasan dataran tinggi yang paling atas. Bisa dibayangkan lahar yang ada di sungai itu sangat dalam sampai meluber ke pemukiman," pungkasnya. (TribunBogor/SURYA.co.id)