Berita Surabaya

Harga Minyak Goreng Tembus Rp 40.000 Per 2 Liter, Ini Kata Wakil Ketua Komisi B DRPD Surabaya

Tidak hanya minyak kemasan yang harganya menyentuh Rp 40.000 per 2 liter. Harga minyak curah juga naik signifikan.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Anas Karno
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno saat meninjau situasi Pasar Genteng seiring meroketnya harga minyak goreng, Sabtu (27/11/2021). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Harga minyak goreng di Kota Surabaya sudah menyentuh Rp 40.000 per 2 liter.

Kondisi ini mendorong Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno turun langsung ke lapangan.

Politisi PDIP ini mengecek sendiri ke Pasar Genteng Surabaya, Sabtu (27/11/2021).

"Harga kebutuhan pokok ini sudah menyentuh angka psikologis warga. Harus ada langkah taktis Pemerintah untuk tidak makin membuat warga panik. Natal dan Tahun Baru warga sangat butuh," ujar Anas, Minggu (28/11/2021).

Begitu turun ke Pasar Genteng, Anas kaget dengan lonjakan harga minyak goreng yang melambung.

Tidak hanya minyak kemasan yang harganya menyentuh Rp 40.000 per 2 liter. Harga minyak curah juga naik signifikan.

Anas terus bergerak mengecek kindisi riil pasar setelah banyak warga mengeluhkan kenaikan harga salah satu bahan sembako tersebut.

Harga minyak kemasan per kg yang semula Rp 13.000 per liter kini sudah menembus Rp 20.000.

Sementara minyak goreng curah semula Rp 280.000 per jerigen ukuran 70 liter kini naik menjadi Rp 300.000.

Minyak goreng curah biasanya Rp 11.000 per liter kini Rp 15.000 per liter.

Liong, salah satu penjual minyak goreng di Pasar Genteng menyebutkan kenaikan minyak kemasan hingga Rp 40.000 per 2 liter baru beberapa hari ini.

Sebelumnya masih Rp 36.000. Warga banyak beralih ke minyak curah.

Sejumlah pedagang mengaku mereka kesulitan mendapatkan pasokan minyak goreng.

Distributor selalu menyebut bahwa barang langka. Termausk minyak curah juga sulit didapat.

"Harga minyak curah Rp 11.000 per liter itu saja sudah tinggi. Saya takut harga ini tidak akan turun lagi. Kok Ngeten nggih," ungkap Rofiq, salah satu warga.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved