Harapan Lodewijk Freidrich Paulus Soal Calon Panglima TNI, Eks Danjen Kopassus Singgung Konsep
Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus ikut angkat bicara di tengah ramainya isu calon panglima TNI selanjutnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
"Tampaknya ada pertimbangan-pertimbangan strategis lain yang dimiliki oleh pak Jokowi ketimbang memakai pakem-pakem yang sudah ada
Jadi, ketiga-tiganya mungkin saja," katanya.
Lalu, bagaimana jika dihubungkan dengan politik Pemilu pada 2024 mendatang?
Andi menyebut jika pertimbangan ini yang dipilih, justru KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo lebih ideal untuk dipilih sebagai Panglima TNI.
Hal ini beralasan karena KSAD Jenderal Andika Perkasa sudah pensiun sebelum pemilu dimulai.
Lalu, Laksamana TNI Yudo Margono sudah pensiun pada November 2023 dimana saat itu lagi panas-panasnya kampanye.
Sementara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo baru pensiun pada April 2025.
"Kalau pemilunya februari gak masalah, kalau Mei 2024, nanti kita harus menghitung segala macam.
Jadi terkait politik pemilu yang paling ideal pak Fajar, karena pensiunnya melampaui pemilu," katanya.
Apakah itu berarti nantinya Jokowi akan memilih Panglima TNI berdasarkan chemistri atau kecocokan?
Menurut Andi, chemistry hanya salah satu pertimbangan.
"Tapi, satu yang pasti Pak Jokowi tidak memiliki pakem sendiri untuk itu," tukasnya.
Disinggung soal surat presiden ke DPR RI terkait calon panglima TNI, Andi memperkirakan surpres itu akan dikirimkan pada minggu pertama November 2021.
Hal ini beralasan karena Marsekal TNI Hadi TJahjanto akan berakhir masa tugasnya pada 30 November 2021.
Artinya, deadline kenegaraan untuk melantik panglima TNI yang baru jatuh pada 30 November 2021.
Sementara proses normal pemrosesan usulan presiden di DPR adalah 20 hari kerja sehingga maksimal 8 November 2021. surpres harus sudah diterima DPR RI.