Wawancara Eksklusif

CEO Regional VIII/Jawa 3 Bank Mandiri I Gede Raka Arimbawa Ungkap Strategi Tetap Tumbuh saat Pandemi

Pandemi Covid-19 yang berlangsung mulai Maret 2020 menjadi catatan tersendiri bagi I Gede Raka Arimbawa, CEO Regional VIII/Jawa 3 Bank Mandiri.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Parmin
Foto:video surya
News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra (berkopyah) memberikan kenang-kenangan kepada CEO Regional Bank Mandiri Jatim I Gede Raka Arimbawa di kantor Bank Mandiri Jatim, Surabaya, Kamis (30/9/2021). 

Sehingga pengembang juga mengalami perlambatan pengembangan. Dengan adanya stimulus atau insentif dari pemerintah ada dua sisi yang diuntungkan.

Demand kebutuhan rumah yang masih besar diuntungkan dengan adanya diskon free PPN tersebut, sehingga konsumen ramai-ramai membeli.

Pengembang dapat dana segar dan bisa kembali mengembangkan produk baru. Dampaknya cukup besar bisa mendorong sektor ekonomi lain untik bergerak kembali. Termasuk otomotif, bahkan sempat ada yang harus inden.

Terkait dengan nasabah premium di bank, banyak yang didorong untuk memanfaatkan dananya agar bisa memutar ekonomi. Termasuk dari Kementerian Keuangan. Seperti apa Bank Mandiri Jatim melihatnya?

Kalau nasabah premium, saya melihatnya mereka memilih sekali dalam memanfaatkan dananya. Sementara yang bagus adalah demand adanya bansos, bantuan subsidi upah yang bisa dimanfaatkan secara benar untuk bisa menggerakkan sektor konsumsi.

Dalam artian bahwa mereka itu sebaiknya menggunakan uang ini untuk berbelanja tapi di tempatnya masing-masing.

Nasabah premium cenderung berhitung, perlu tidaknya dalam membelanjakan uangnya. Bahkan mereka cenderung belanja untuk investasi, misalnya belanja properti atau belanja aset-aset  yang bermasalah di bank.

Apakah itu bisa menggerakkan ekonomi?

Menggerakkan secara langsung mungkin tidak, tapi dari sisi lain, setidaknya akan memperbaiki kualitas kredit di bank dan aset bermasalah di bank menjadi berkurang secara langsung. Kalau perusahaan macet itu, yang bermasalah itu kan sebetulnya kan impact-nya kepada ekonomi nggak banyak.

Memasuki second wave Covid-19, dengan adanya kebijakan PPKM Darurat, apakah Bank Mandiri Regional VIII terdampak?

Sangat terdampak, terutama karena PPKM Darurat di wilayah Jawa-Bali, yang membuat mobilitas turun. Untuk zona merah, cabang kita lebih banyak yang tutup, mobilitas pegawai juga dibatasi.

PPKM membuat sektor konsumsi juga drop, karena usaha non-esensial harus tutup. Seperti toko baju, handphone, elektronik, onderdil, bahkan olahraga golf juga tutup. Ini sangat berdampak bagi kami. Sehingga kami drop dan hanya tersisa sekitar 10-20 persen saja.

Untuk itu, kami coba bantu nasabah untuk online, dengan bantu payment gateway-nya, terutama di toko handphone, elektronik yang bisa dilakukan secara online tapi kenyataannya memang enggak bisa. Jumlah transaksi turun nominal transaksi juga turun.

Saat ini dengan kondisi pandemi yang melandai, apa langkah yang telah disiapkan?

Saat ini, transaksi sudah mulai pulih, meski belum maksimal. Pusat perbelanjaan sudah buka dan belanja baju, handphone, elektronik kembali ada. Termasuk tempat makan juga sudah mulai naik pengunjungnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved