Berita Jember

Sensasi Gowes ke Antrokan Manggisan Jember, Rasa Lelah Akan Terbayar Lunas

Antrokan Manggisan merupakan satu dari sejumlah air terjun yang berada di kaki Gunung Argopuro.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sri Wahyunik
Antrokan Manggisan di Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Bersepeda ke rute pegunungan tentu membutuhkan tenaga ekstra. Ciri khas rute pegunungan adalah tanjakan. Tetapi rasa capek bersepeda akan terbayar lunas ketika mendapati pemandangan yang menyejukkan mata.

Oleh karena itu, bagi anda pecinta gowes sepatutnya mencoba jalur menuju Antrokan Manggisan di Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Antrokan merupakan bahasa lokal Jember yang artinya air terjun.

Air terjun atau Antrokan Manggisan berjarak sekitar 34 Km dari Alun-alun Jember atau pusat kota Kabupaten Jember.

Antrokan Manggisan merupakan satu dari sejumlah air terjun yang berada di kaki Gunung Argopuro.

Sebagai informasi, Pegunungan Argopuro memanjang dari arah barat Jember, mulai dari Kecamatan Sumberbaru, Tanggul, Bangsalsari, Rambipuji, Sukorambi, Panti, Patrang, Arjasa, dan Jelbuk. Nyaris di semua lerengnya di kecamatan itu, terdapat air terjun.

Sebut saja Antrokan Karangbayat di Kecamatan Sumberbaru, Antrokan Manggisan di Kecamatan Tanggul, Antrokan Tancak di Kecamatan Panti, Antrokan Anugerah di Kecamatan Arjasa dan Antrokan Slawu di Kecamatan Patrang.

Jalur menuju antrokan tersebut memiliki sensasi tersendiri. Goweser bisa memilih rute ke sejumlah antrokan itu untuk mendapatkan sensasi yang menantang.

SURYA.CO.ID mencoba jalur Antrokan Manggisan dengan bersepeda pada Minggu (3/10/2021). Perjalanan dengan menggunakan sepeda dimulai dari Alun-alun Kecamatan Tanggul.

Antrokan Manggisan hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari Alun-lun Tanggul. Meski berjarak pendek, pesepeda langsung dihadapkan pada rute menantang.

Pesepeda melewati jalanan aspal kecamatan, penghubung antar desa sampai di Desa Manggisan. Jalurnya sudah menanjak.

Setibanya di pertigaan menuju Antrokan Manggisan, pesepeda dihadapkan pada jalur makadam. Dari pertigaan itu, pesepeda menyusuri rute sekitar 1,5 kilometer perpaduan jalur makadam, dan jalan rabat. Rute ini menurun. Meski menurun, pesepeda harus berhati-hati sebab jalanan berbatu.

Sampai akhirnya goweser berhenti di jalan setapak yang berhadapan dengan sungai. Goweser harus berhenti di sungai itu, kemudian menyeberangi sungai dan menyusuri jalan setapak hanya beberapa puluh meter saja untuk tiba di Antrokan Manggisan.

Rasa lelah terasa hilang ketika berhadapan dengan air terjun setinggi sekitar 25 meter itu. Suara air terjun yang jatuh, percikan air dan arus sungai yang bening seakan membasuh lelah.

Bagi warga yang eksis di media sosial, tentunya petualangan ke Antrokan Manggisan ini tidak akan disia-siakan untuk diabadikan. Bebatuan besar dan air terjun menjadi bidikan lokasi berfoto.

Setelah menghilangkan rasa lelah di Antrokan Manggisan, saatnya kembali. Goweser harus menaklukkan rute menanjak sekitar 1,5 meter untuk menuju jalan aspal. Namun setelah setibanya di jalan aspal, goweser mendapatkan bonus, yakni jalanan menurun sampai ke Alun-alun Tanggul.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved