Bursa Calon Panglima TNI

Karier Moncer KSAL Yudo Margono Kurang Dukungan Politik Jabat Panglima TNI Dibanding Andika Perkasa

Karier moncer KSAL Laksamana Yudo Margono dinilai pengamat Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga tak ada jaminan jabat Panglima TNI.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari/Istimewa
KSAD Jenderal Andika Perkasa saat memberikan keterangan pers soal Enzo Zenz Allie di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019). Foto kanan : KASAL Laksamana Yudo Margono. 

Lebih lanjut, Dasco menjelaskan bahwa proses fit and proper test terhadap calon panglima juga tergantung jumlah nama calon yang diserahkan Presiden. Menurut dia, proses tersebut akan lebih cepat apabila nama yang diserahkan hanya satu orang.

"Ya biasa kan memang kalau namanya cuma satu itu kan enggak terlalu lama, cukup 2-3 hari. Kecuali namanya lebih dari 2," tutur dia

Lalu siapa sebenarnya Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono?

Berikut profil dan biodatanya: 

Jenderal Andika Perkasa 

Jenderal Andika Perkasa saat video conference dengan Angkatan Darat Australia membahas latihan perang. (Youtube TNI AD)

Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat pada 21 Desember 1964.

Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987.

Andika menjadi jenderal TNI yang memiliki gelar akademik sangat panjang. 

Di belakang namanya tercantum titel S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D.

Dikutip dari wikipedia, Andika adalah lulusan The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, USA), National War College, National Defense University (Washington D.C., USA). 

Dia juga lulus dari kampus ternama lainnya, Harvard University (Massachusetts, USA) dan The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University (Washington D.C., USA).

Selain pendidikan umum, Andika yang lulus Akademi Militer  tahun 1987 ini mengikuti Sesarcab Infanteri, Pendidikan Komando

Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000), Sesko TNI hingga Lemhannas RI

Andika Perkasa  ialah perwira TNI dengan segudang prestasi.

Dikutip dari Tribunnews (grup Surya.co.id), Kamis (22/11/2018) rekam jejak militernya dimulai ketika lulus Akademi Militer (Akmil) tahun 1987.

Setelahnya Andika menjalani pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000).

Andika kemudian bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Kariernya di Korps Baret Merah sangat cemerlang.

Ia pernah menjabat sebagai Komandan Peleton (Danton) Grup 2/Para Komando Kopassus (1987), Komandan Unit 3 Grup 2/Para Komando Kopassus (1987) hingga Komandan Tim 3 Sat Gultor 81 (1995).

Karir militer Andika sangat panjang dan cemerlang hingga terakhir dirinya menjabat sebagai Pangkostrad.

Ada satu prestasi operasi militer amat cemerlang yang dilakukan oleh Andika.

Dikutip Surya.co.id  dari bbc.co.uk, pada tahun 2002 salah satu letnan Al-Qaeda yang merupakan tangan kanan Osama bin Laden, Omar al-Faruq merencanakan pemboman kedutaan Amerika Serikat (AS) di berbagai negara.

Andika Perkasa juga dikenal sebagai menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.

Sang istri, Diah Erwiany merupakan putri dari mantan Kepala BIN.

Laksamana Yudo Margono

Laksamana Yudo Margono merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan ke-XXXIII/tahun 1988.

Yudo menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) sejak 24 September 2019.

Laksamana Madya Yudo Margono, KSAL yang akan dilantik Rabu (20/5/2020) (kompas.com)

Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I atau Kogabwilhan I adalah  komando utama operasi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kogabwilhan I merupakan satuan baru yang langsung berada di bawah komando Panglima TNI.

Markas Kogabwilhan I berada di Jalan MT Haryono Km 3,5 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Pangkogabwilhan I mempunyai wilayah kerja yang mencakup daratan, laut dan udara.

Wilayah darat meliputi Pulau Sumatera, DKI, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Adapun wilayah laut mencakup perairan di sekitar Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Alur LAut Kepulauan Indonesia (ALKI-1) beserta perairan sekitarnya.

Kawasan udara  mencakup wilayah di atas Sumatera, DKI jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan ALKI-1 beserta perairan sekitarnya.

Yudo juga sempat menjabat sebagai Panglima Komando Armada 1.

Laksamana Madya Yudo Margono lahir di Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965.

Melansir dari Wikipedia, berikut pendidikan militer Laksamana Madya Yudo Margono :

- AAL (1988)
- Kursus Korbantem (1989)
- Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990)
- Kursus Pariksa (1992)
- Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993)
- Diklapa ll/Koum Angkatan 11 (1997/1998)
- Seskoal A-40 (2003)
- Sesko TNI A-38 (2011)
- Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014)

Karier militer :

- Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988)
- Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364
- Palaksa KRI Fatahillah 361
- Komandan KRI Pandrong 801
- Komandan KRI Sutanto 877
- Komandan KRI Ahmad Yani 351
- Komandan Lanal Tual (2004—2008)
- Komandan Lanal Sorong (2008—2010)
- Komandan Satkat Koarmatim (2010—2011)
- Komandan Satkor Koarmatim (2011—2012)
- Komandan Kolat Armabar (2012—2014)
- Paban II Opslat Sops Mabesal (2014—2015)
- Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016)
- Kepala Staf Koarmabar (2016—2017)
- Pangkolinlamil[1][2][3] (2017—2018)
- Pangarmabar (2018)
- Pangarmada I (2018—2019)
- Pangkogabwilhan I (2019—2020)
- Kasal (mulai 2020 - )

(Tribunnews.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved