Berita Gresik
Fokus Tangani Ketahanan Pangan, Bupati Gresik Gus Yani Terima Penghargaan Abdi Bakti Tani
Hal ini membutuhkan komitmen bersama dan diperlukan sinergitas antara pemerintah melalui instansi terkait dan juga para petani.
Penulis: Sugiyono | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, GRESIK - Pemerintah Kabupaten Gresik mendapat penghargaan dari Kementerian Pertanian RI berupa penghargaan Abdi Bakti Tani, Selasa (14/9/2021).
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akmad Yani (Gus Yani) di Istana Wakil Presiden RI, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Pemberian penghargaan Abdi Bakti Tani kepada Pemerintah Kabupaten Gresik karena dinilai fokus dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan di daerah.
Sehingga, se-Jawa Timur hanya ada dua Kabupaten penerima penghargaan tersebut, salah satunya Kabupaten Gresik.
"Ini merupakan apresiasi atas tingginya produktifitas padi. Kabupaten Gresik menempati peringkat ke V sebagai Kabupaten dengan produksi padi tertinggi ditingkat nasional," kata Gus Yani.
Baca juga: 10 Peserta Tidak Hadir saat Tes SKD CPNS Pemkab Jember Sesi 1
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Makruf Amin kepada Bupati Gresik, Fandi Akmad Yani.
Atas penghargaan tersebut, Bupati Gresik Gus Yani mengaku bersyukur atas penghargaan yang diterima.
Penghargaan tersebut merupakan buah kerja keras para petani dalam menciptakan ketahanan pangan di Kabupaten Gresik.
"Penghargaan ini saya dedikasikan untuk para petani Gresik atas kerja kerasnya terhadap ketersediaan dan ketahanan pangan di Kabupaten Gresik," kata Gus Yani.
Lebih lanjut Gus Yani mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu penyangga perekonomian di daerah.
Terlebih saat ini, sektor pertanian di Gresik mampu menerobos distorsi ditengah wabah pandemi Covid-19.
"Ke depan, kita harus fokus terhadap sektor pertanian, khususnya produktivitas padi. Sebab upaya kita bersama adalah menciptakan swasembada sumber ketahanan pangan. Artinya ketersediaan pangan masyarakat dapat tercukupi kebutuhannya oleh petani Gresik," imbuhnya.
Tentu hal ini membutuhkan komitmen bersama dan diperlukan sinergitas antara pemerintah melalui instansi terkait dan juga para petani.
Sehingga apabila ada kendala ataupun persoalan, dapat dilakukan penanganan sedini mungkin.
"Misalnya, terkait kendala kelangkaan pupuk yang kerap dikeluhkan masyarakat. Kami, pemerintah daerah melakukan pendekatan dengan perusahaan pupuk yang ada di Gresik untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang ada. Atau terkait LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan,) jika terdapat kendala, segera kita lakukan percepatan penanganan, sehingga ketahanan pangan kita tidak terganggu," katanya.