Bursa Calon Panglima TNI
4 Tugas Berat Nanti Jenderal Andika Perkasa, Politisi PDIP Sebut Calon Panglima TNI ke Matra AD Lagi
Politisi partai penguasai dari PDIP, Effendi Simbolon menyebut tak lama lagi Jenderal Andika Perkasa menjabat Panglima TNI menggantikan Hadi Tjahjanto
“Saya berharap pengawasan pengambilan tindakan cara tegas dan mengumumkan kepada publik dengan transparan harus diteruskan,” katanya.
“Bukan hanya di lingkungan TNI Angkatan Darat saja, tetapi kita berharap di lingkungan TNI barangkali di lingkungan Kementerian lembaga lainnya.”
Tanggapan Relawan Jokowi
Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Imanuel Ebenezer atau Noel menilai, Jenderal Andika Perkasa memang merupakan calon yang bagus.
Tapi tentunya Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga akan mempertimbangkan keseimbangan antar matra saat memilih Panglima TNI.
Terlebih lagi Jenderal Andika Perkasa juga akan memasuki masa pensiun pada November-Desember 2022.
"Pergantian Panglima TNI dan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. Jadi tentunya Presiden yang memiliki kewenangan kapan dan siapa penggantinya," kata Noel kepada Tribunnews. Com, Selasa (24/8/2021).
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Relawan Yakin Jokowi Akan Pertimbangkan Keseimbangan antar-matra Saat Memilih Calon Panglima TNI'
Menurut dia bursa terkuat calon Panglima TNI saat ini yakni Kepala Staf Angkata Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa.
Ia mengatakan dalam menentukan Calon Panglima TNI, Presiden memiliki banyak pertimbangan diantaranya keseimbangan matra dan usia pensiun.
Selain tentunya faktor kedekatan dengan presiden juga diperhitungkan.
Dari sisi popularitas dan kedekatan dengan Presiden, Jenderal Andika Perkasa memungkinkan untuk menjadi Panglima TNI setelah Hadi Tjahjanto.
"Kasad Andika Perkasa memang calon yang bagus. Apalagi beliau orang dekat Presiden," katanya.
Hanya saja dari sisi keseimbangan matra dan usia pensiun kata Noel, Yudo Margono lebih memungkinkan.
Andika akan memasuki masa pensiun pada November-Desember 2022, yang artinya hanya akan menjabat kurang lebih satu tahun apabila terpilih sebagai Panglima TNI.
Sementara usia pensiun Yudo Margono satu tahun lebih lama dari Andika Perkasa.
Selain itu dari keseimbangan antar matra kata Noel, Panglima TNI nanti lebih condong ke Yudo Margono.
Setelah Panglima TNI sebelumnya dijabat Gatot Nurmantyo dari Angkatan Darat, lalu Hadi Tjahjanto dari Angkatan Udara, maka Yudo Margono yang berasal dari Angkatan Laut sangat memungkinkan untuk dipilih presiden.
Meskipun menurutnya, tidak ada keharusan bahwa Panglima TNI harus bergantian antar matra.
"Namun pergantian antar matra menjadi pertimbangan sesuai yang berlaku dalam UU Nomor 34/2004 tentang TNI, " katanya.
Noel menilai dari sejumlah faktor tersebut, ia yakin Jokowi akan lebih mempertimbangkan keseimbangan antar matra dan usia pensiun, karena ke depan merupakan tahun politik.
"Bila memilih Yudo Margono sebagai Panglima tentu harus ada solusinya untuk Andika Perkasa, dan solusi yang terbaik menjadikan Andika Perkasa sebagai Kepala BIN," pungkasnya.
Baca berita seputar bursa calon Panglima TNI di SURYA.co.id