KKB Papua
Jenderal Andika Perkasa Utus Mayjen Ignatius Yogo Amankan Pembangunan Jalan dari Gangguan KKB Papua
KASAD Jenderal Andika Perkasa mempercayakan pengamanan pembangunan jalan dari gangguan KKB Papua kepada Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
"Saya percaya dengan adanya kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya Provinsi Papua.
Kami sangat percaya dengan talenta dan kecerdasan, keuletan yang ada di pundak bapak-bapak maka pembangunan infrastruktur dasar di tanah Papua khususnya jalur Banti Aroanop Kabupaten Mimika dapat berjalan dengan lancar yang pada akhirnya akan memajukan bangsa dan negara kita," ungkap Zepnat Kambu.
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dihadiri juga Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, Irdam Brigjen TNI Wachid Apriliyanto, Kapok Sahli Pangdam XVII Brigjen TNI Heru Setio Paripurnawan, Danrem 174/ATW Brigjen TNI Bangun Nawoko dan pejabat Kodam serta pejabat kepala balai pelaksanaan jalan nasional Wamena, kepala Satker PJN wilayah VI Provinsi Papua (Timika) dan Pejabat Pembuat Komitmen PPK6.2 Satker PJN VI Timika.
Pembangunan Jalan dan Jembatan di Yahukimo Berhenti
Sementara itu, pembangunan jalan dan jembatan di Yahukimo kini dipastikan berhenti.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena, Sepnat Kambu.
Sejak ada kejadian penyerangan pekerja empat perusahaan di Kampung Bingky, Distrik Seradala, pada 25 Juni 2021, seluruh pekerjaan jalan dan jembatan di luar Kota Dekai telah dihentikan.
Dia sangat menyesalkan kejadian yang menewaskan dua pekerja PT Indo Mulia Baru karena mereka tengah tidak aktif melakukan pekerjaan.
Sefnat juga mengkhawatirkan bila situasi tersebut berkepanjangan, maka pada 2022, Kementerian PUPR tidak akan memasukan daftar pekerjaan yang ada di Kabupaten Yahukimo.
"Situasi ini membuat kami bertanya apakah tahun depan masih bisa uang (pekerjaan) masuk atau tidak, tergantung kondusifnya keamanan di sini," kata dia, melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Pembantaian Sadis 2 Pekerja oleh KKB Papua yang Berujung Terhentinya Proyek Pembangunan'
Tidak adanya pengawalan dari aparat keamanan di lokasi pekerjaan jalan dan jembatan, kata Sefnat, karena situasi yang ada di lapangan.
Dia mengatakan, kadang masyarakat setempat merasa tidak nyaman bila ada aparat keamanan di daerah mereka.
"Dengan kondisi yang ada, kadang kalau kami melibatkan aparat itu sama saja menambah masalah, tapi kami selalu berkoordinasi," kata Sefnat.
Sebelumnya, KKB Papua pimpinan Tendius Gwijangge menembak mati dua pekerja PT Indo Papua di Yahukimo, Minggu (22/8/2021).
Tak hanya menembak mati 2 pekerja bernama Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamuji, anggota KKB Papua juga membakar tubuh korbannya di dalam mobil.