Wawancara Eksklusif

H Marhaen Djumadi Plt Bupati Nganjuk di Tengah Pandemi: Minta Tak Diiming-iming Duit dan Wanita

Kasus OTT oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Nganjuk menjadi pelajaran berharga bagi seorang H Marhaen Djumadi.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Parmin
Foto: Saiful Sholichfudin
Penyerahan Kenang-kenangan oleh News Director Tribun Network sekaligus Pemred Harian SURYA, Febby Mahendra Putra (kanan) kepada Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi. 

KASUS operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Nganjuk menjadi pelajaran berharga bagi seorang H Marhaen Djumadi.

Pelaksana tugas Bupati Nganjuk itu pun mengaku harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Bahkan ia selalu minta diingatkan oleh siapa saja bila melakukan kesalahan agar  kasus yang menjerat dua bupati sebelumnya tidak terulang kembali.

"Pasti, kondisi (dua bupati terkena OTT) tersebut mempengaruhi situasi psikologis kami dan ASN Pemkab Nganjuk. Saya selalu menyampaikan, tolong saya dijaga, ASN, dan keluarga. Silakan diingatkan bila ada informasi yang tidak benar," kata pejabat yang biasa disapa dengan sebutan Kang Marhaem itu kepada Direktur Pemberitaan Tribun Network sekaligus Pemimpin Redaksi Harian Surya Febby Mahendra Putra saat pengambilan video wawancara eksklusif di Pendapa Pemkab Nganjuk, Jumat (20/8).

Bahkan untuk menghindari hal-hal negatif ketika  bertemu pengusaha, Kang Marhaen minta agar dirinya dijauhkan dari dua hal.

"Ojok diiming-imingi duit dan diiming-imingi wong wedok. Itu yang selalu saya ingatkan dan hindari. Tapi orang kan tidak lepas dari khilaf, sehingga kita saling mengingatkan, sehingga ada barier yang satu untuk diri kita sendiri dan untuk Kabupaten Nganjuk," ungkapnya.

Selengkapnya simak lanjutan wawancara eksklusifnya berikut ini.

Kang Marhaen, mungkin ini pertanyaan cukup sensitif. Pemkab Nganjuk punya Bupati Dua kali terkena OTT KPK. Sekarang Kang Marhaen menjadi penerus. Apakah situasi kemarin mempengaruhi psikologis Kang Marhaen sebagai Plt Bupati dan juga ASN Pemkab Nganjuk?

Pasti, kondisi tersebut mempengaruhi situasi psikologis kami dan ASN Pemkab Nganjuk. Dua bupati kena KPK. Mohon doanya kami mendapat amanah dan harus hati-hati, Dan saya selalu menyampaikan, tolong saya dijaga, ASN, dan keluarga.

Silakan diingatkan bila ada informasi yang tidak benar, sehingga apa yang menjadi sisi positif dari diri kita dan sisi negatif di diri kita bisa diketahui.

Artinya, kita harus lebih hati-hati dan berharap untuk diri saya ada barier. Yakni saya kalau bertemu pengusaha tolong ada dua hal yang dijauhkan, "Ojok diiming-imingi duit dan diiming-imingi wong wedok (jangan disuguhi uang dan disuguhi wanita, red).

Itu yang selalu saya ingatkan dan hindari. Tapi orang kan tidak lepas dari khilaf, sehingga kita saling mengingatkan, sehingga ada barier yang satu untuk diri kita sendiri dan untuk Kabupaten Nganjuk.

Meskipun Mas Bupati Novi Rahman Hidhayat dalam proses hukum sekarang ini, apakah silaturahmi Kang Marhaen dengan Mas Bupati masih terjaga dan terjadi?

Alhamdulillah terus terjalin dengan baik. Kapan hari kami juga bersilaturahmi dengan beliau tepatnya tanggal 1 Suro (1 Muharram).

Tali silaturahmi harus tetap dijalankan, dan mohon pada masyarakat untuk menjunjung tinggi azas praduga tidak bersalah. Dan yang paling penting kita serahkan ke Pengadilan.

Salah dan tidak biar pengadilan yang memutuskan. Jangan membuat opini sendiri. Kita serahkan ke pengadilan. Kita harus punya praduga tidak bersalah. Dan kita jalin komunikasi dengan Mas Bupati, apapun itu beliau adalah pasangan saya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved