Regional

Tolak Ajakan Ayah Tiri Mencuri Motor, Kakak Beradik Dianiya Hingga Meninggal Dunia

Setelah mendapat motor curian, An memaksa kedua anak tirinya naik ke motor hasil jarahan. Pelaku juga menyuruh istrinya naik ke motor.

Sriwijaya Post
Reigan Riangga/Sriwijaya Post Tim Elang Unit Reskrim Polsek Talang Ubi Polres PALI saat olah TKP penemuan mayat balita, Kamis (26/8/2021). Bocah itu dianiaya ayah tiri karena menolak ajakan mencuri. 

Peristiwa tragis itu berawal saat ibu kandung korban, RD diajak suaminya, An (ayah tiri korban) mencuri motor.

Setelah mendapat motor curian, An memaksa kedua anak tirinya naik ke motor hasil jarahan. Pelaku yang kini dalam pencarian polisi, juga menyuruh istrinya untuk naik.

An mengancam akan menghabisi nyawa kedua anak tirinya, jika istrinya tak mau naik.

Karena ancaman itu, RD terpaksa menuruti keinginan suaminya.

Namun, saat motor akan melaju, RD lompat dari motor juga menyuruh kedua anaknya ikut lompat. Namun kedua anaknya tidak bisa karena salah satunya dibonceng depan dan yang duduk di belakang dipegang dengan tangan kiri An.

RD setelah lompat langsung teriak minta tolong pada warga sekitar.

Rupanya teriakan itu mengundang warga sekitar datang ke lokasi.

Setelah diberi tahu jika suaminya mencuri motor warga langsung dikejar oleh warga.

Namun pelaku lolos sembari membonceng kedua anak tirinya.

Dalam pelarian, An lmembawa kedua anak tirinya ke arah Pendopo Kabupaten PALI.

"Saat tiba di hutan daerah Simpang Empat Desa Bekakat Minyak, An menghentikan motornya."

Kedua anak tirinya diturunkan lalu dipukul secara bergantian hingga keduanya tak berdaya.

"An memaksa Nk minum air sungai, hingga akhirnya korban Nk tidak bergerak dan meninggal dunia," terang Firzan.

Ilustrasi kekerasan anak dan perempuan
Ilustrasi kekerasan anak dan perempuan (pixabay)

Setelah itu, An membawa korban dan saksi (Ni) ke bangunan kosong dan meninggalkan keduanya.

Jenazah korban dijemput ibu kandungnya di RSUD Talang Ubi untuk selanjutnya dimakamkan.

Sementara An kini dalam pengejaran polisi.

"Kita masih mengejar pelaku yang identitasnya sudah diketahui."

"Doakan saja semoga segera tertangkap," ujar Arzuan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved