Kehebatan KRI John Lie 358 Kapal Perang TNI AL yang Sukses Tangkap Kapal Buronan Pemerintah Kamboja

Inilah kehebatan KRI John Lie 358, kapal perang TNI AL yang berhasil menangkap kapal tanker buronan pemerintah Kamboja.

tni.mil.id
KRI John Lie 358 Kapal Perang TNI AL yang Sukses Tangkap Kapal Buronan Pemerintah Kamboja 

Dalam perkembangan kasus ini, SSM yang merupakan nahkoda kapal tanker telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kehebatan KRI John Lie 358

Melansir dari Wikipedia, KRI John Lie (358) adalah sebuah Kapal Perang Republik Indonesia.

Sebagai mana Korvet kelas Bung Tomo lainnya, kapal ini merupakan kapal perang yang dibuat untuk Angkatan Laut Brunei dengan nama KDB Nakhoda Ragam.

Nama kapal ini diambil dari seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia, yaitu Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie yang pernah terlibat dalam perang mempertahankan kemerdekaan RI.

Kesenjataan canggih melengkapi KRI ini serta didukung oleh Platform System yang baik.

Di antaranya Radar Navigasi, Radar Surveillance untuk mendukung pengamatan udara serta Radar Tracker Senjata untuk mengendalikan arah dan elevasi secara akurat terhadap sasaran Meriam 76 mm Otomelara Super Rapid Gun (OSRG).

Dan senjata 30 mm di lambung kanan dan kiri kapal yang dapat berperan sebagai CIWS (Close in Weapon System) jika ada bahaya udara mengancam kapal tersebut.

Kelengkapan system sensor senjata juga dilengkapi dengan EOTs (Electro Optical Tracker System) untuk pengendalian meriam kapal dan pengamatan secara visual oleh camera video yang ada.

Sebagai kapal frigate, kedua kapal perang ini juga dilengkapi sensor bawah air yang memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air yaitu sonar.

Propulsion system maupun pesawat-pesawat bantu yang ada di kapal tersebut dikontrol secara computerisasi oleh IPMS (Integrated ang cukup Platform Manajemen System).

Sehingga jika ada kerusakan/failure pada salah satu system kapal akan terdeteksi secara dini.

Secara rinci kapal perang tipe F2000 Corvette ini memiliki 1 meriam Oto Melara 76 mm, 2 meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30 mm, dan peluncur tripel torpedo BAE System 324 mm untuk perang atas air dan bawah air.

Selain itu, dilengkapi pula dengan 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan-ke- udara VLS MBDA MICA (BAE System), 2 set 4 tabung peluncur peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet.

Dua sistem arsenal inilah yang cukup mengganggu pertahanan musuh, baik dari udara ataupun permukaan laut.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved