Kuliner

Nggak Punya Pacar Tapi Pengen Dipanggil Sayang, Datang Saja ke Rumah Makan Alami Sayang

Para pelayan di Rumah Makan prasmanan Alami Sayang , kerap membuat para pembelinya baper dan tersipu malu.

Editor: Rahadian Bagus
Tribun Solo
Rumah makan (RM) prasmanan Alami Sayang yang berada di Desa Ngadirojo Kidul, Ngadirojo, Wonogiri. 

Bisnis Sulastri terus berkembang, hingga kini memiliki beberapa cabang yang berada di Ngadirojo.

Bahkan disejumlah RM juga disambi toko oleh-oleh.

"Kalau cabang di luar Wonogiri belum ada. Karena dengan cabang yang berdekatan gini bisa saling suport. Misal kalau disalah satu cabang kehabisan lauk, bisa dikirim dari sini," jelasnya.

Sejumlah menu makanan yang menjadi ikon Wonogiri dijual di RM Alami Sayang, seperti Oseng Lobokijo, Tiwul, Cabuk, Ikan, Ayam, aneka sayur, dan sebagainya.

"Kalau makan disini, minimal Rp10 ribu, seperti paket geprek, soto. Paling mahal paling Rp 30 ribu kalau minumnya jus, lauknya ayam gitu," jelasnya.

Terdampak Pandemi

Pandemi Covid-19 juga sangat mempengaruhi jumlah pelanggan di RM Alami Sayang.

Asih menuturkan, jika biasanya saat jam makan siang atau saat hari libur, rumah makannya bisa penuh.

Namun sejak pandemi ini, pembelinya berkurang.

"Kebijakan ditengah pandemi seperti penutupan pariwisata juga berpengaruh pada bisnis kuliner," ujarnya.

Bahkan diawal-awal pandemi, RM Alami Sayang merasakan penurunan hingga 80 persen.

"Tapi untuk sekarang sudah berangsur-angsur pulih, meski belum seperti sebelum pandemi," ujarnya.

Dia berharap pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir, agar roda perekonomian bisa berjalan normal kembali. (sumber : Tribun Solo)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved